Jayapura – Seorang terduga teroris berinisial KWN ditangkap petugas gabungan Polres Jayapura dan Brimob Papua di Perumahan BTN Grand Doyo, Kamis (5/12). KWN selama ini dikenal sebagai penjual es kacang merah dan guru mengaji di perumahan tersebut.
Saat ini polisi sedang memburu empat orang terduga lainnya. Keempat orang ini diketahui bekerja sebagai penjual ayam geprek di beberapa lokasi di Sentani, Jayapura.
Selain di BTN Grand Doyo, polisi juga menggeledah warung makan ayam geprek yang berada di samping SPBU Doyo. Dalam penggeledahan, polisi membawa tiga ekor anjing pelacak. Kediaman dan warung tersebut telah dipasangi garis polisi. Informasinya, kelima terduga teroris ini telah dua tahun tinggal di Sentani.
Menurut ketua RT setempat Andi Trikora, mereka tidak akrab dengan tetangga sekitar. Banyak warga yang mengeluh dengan metode pengajarannya karena melarang menyebut kata salam saat mengaji dan dilarang mengikuti Maulid Nabi.
“Tidak ada kecurigaan warga BTN Grand Doyo, mereka kaget saat tadi pagi polisi mendatangi rumah terduga teroris dan menangkapnya,” kata.
Sementara itu, Kapolres Jayapura AKBP Victor Mackbon mengakui ada terduga teroris yang menempati rumah di Doyo, Kabupaten Jayapura. Hanya saja dia tidak bisa memberikan keterangan lebih terkait jumlah dan asal mereka karena hal itu merupakan ranah Mabes Polri.
“Kami hanya backup untuk perbantuan olah TKP dua lokasi di Doyo, Kabupaten Jayapura. Rumah itu diduga ditempati terduga teroris,” katanya.
Mengenai petugas yang terlibat dalam olah TKP, mantan Kapolres Mimika itu mengungkapkan ada personel dari Inafis Polda, tim K9 dan Gegana Polda Papua.”Kalau dari kami Polres Jayapura hanya satu pleton dibantu Brimob BKO. Jadi, kami hanya membackup atau membantu pengamanan olah TKP,” tuturnya.