Nusakambangan – Diduga mengalami gangguan jiwa, seorang narapidana teroris (napiter) di Lembaga Pemasyarakatan High Risk Baru Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, bernama M Irsyan alias Ican melakukan bunuh diri dengan cara menggigit pembuluh darah di dalam selnya. Irsyan meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Cilacap, Senin (13/8) lalu.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah, Komisaris Besar Polisi Agus Triatmaja saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (14/8) membenarnkan informasi tersebut.
“Info yang diperoleh benar kejadian seperti itu. Sebelum meninggal, pada Sabtu, 11 Agustus sekitar pukul 20.30 WIB ia dirujuk ke RSUD Cilacap akibat percobaan bunuh diri,” jelas Agus sebagaimana dikutip Antara.
Kemudian, lanjutnya, pada Minggu 12 Agustus 2018, setelah selesai dilakukan penanganan dan observasi dokter RSUD, Ican dinyatakan menderita tekanan atau gangguan kejiwaan.
“Oleh dokter selanjutnya dipindahkan ke Ruang Dahlia untuk perawatan sementara,” kata Agus.
Kemudian Senin 13 Agustus 2018, Ican kembali dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa Magelang karena di RSUD Cilacap tidak tersedia tempat perawatan untuk pasien gangguan kejiwaan. Namun sebelum sempat dikirim ke RSJ, Ican sudah dinyatakan meninggal dunia di RSUD Cilacap.
“Jenazah napi teroris atas nama M Irsyan alias Ican asal Toli-Toli sudah dimakamkan di Semanggi RT 06 /4 Pasar Kliwon, Solo, pada Selasa 14 Agustus 2018. Pihak keluarga diwakili istri yang ikut mendampingi ke Solo,” tandas Agus.