Jakarta – Tak ada keterkaitan antara Islam dan terorisme. Islam
merupakan agama yang toleran dan membawa kebermanfaatan. Hal itu
disampaikan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin saat bertemu dengan para
pebisnis halal dan Yayasan Islam Slovakia di Bratislava, Slovakia,
Minggu (26/11/2023) waktu setempat.
Awalnya salah seorang ilmuwan politik di Slovakia, Jozef Lenc,
menyampaikan pandangannya mengenai kondisi masyarakat muslim di
Slovakia. Dia menyebut masyarakat Muslim di Slovakia kerap menjadi
target Islamofobia. Hal itu terjadi terutama di masa kampanye politik.
“Seperti yang telah disampaikan bahwa situasi kami di Slovakia saat
ini kurang baik, masyarakat Islam di Slovakia cukup kecil jumlahnya
sehingga kita menjadi target Islamofobia terutama pada masa-masa
kampanye politik dan juga dihubungkan dengan isu-isu migrasi,” ujar
Jozef.
Dia berharap kunjungan KH Ma’ruf Amin ke Slovakia membawa manfaat bagi
masyarakat muslim di sana. Kedatangan Ma’ruf diharapkan dapat
berpengaruh terhadap kondisi masyarakat muslim di Slovakia.
“Terutama terkait diskusi Anda dengan pemimpin agama di Bratislava
semoga hal ini menjadi dasar dari dialog lintas agama di Slovakia ke
depannya,” ujar Jozef.
Menanggapi hal itu, Wapres menegaskan soal pentingnya terus
menjelaskan bahwa tak ada keterkaitan antara Islam dan terorisme.
Ma’ruf mengatakan Islam merupakan agama yang penuh kasih sayang.
“Saya kira memang harus secara intensif menjelaskan bahwa Islam dan
terorisme itu sesuatu yang tidak terkait, terorisme itu bisa di mana
saja terjadi dan Islam adalah agama yang adil, agama yang toleran,
agama yang rahmat, agama yang membawa maslahat,” ujar dia.
Ma’ruf menyitir pernyataan Ibnu Qoyyim tentang Islam yang membawa
hikmah dan kedamaian. Dia menegaskan Islam tidak pernah mengajarkan
kekerasan.
“Ini barangkali yang perlu dijelaskan bahwa tidak ada kesamaan antara
Islam dan terorisme, jadi saya setuju dengan dialog keagamaan dan
kebudayaan,” kata Ma’ruf