Jakarta – Aktivis hak asasi manusia Yazidi, Nadia Murad, mengunggah foto seorang pria Yazidi bertemu kembali dengan putrinya setelah dia diculik ISIS selama empat tahun. Dalam foto itu, sang ayah terlihat terisak-isak sambil memegang tangan putrinya.
Di akun Twitter-nya @NadiaMuradBasee, Murad mengatakan bahwa pria Yazidi telah kehilangan semua anggota keluarganya dalam serangan ISIS pada 2014 di Irak. Sang ayah mengatakan bahwa dia telah menanti putrinya sejak 2014, tetapi dia telah diculik ISIS. Gadis itu dibawa kembali oleh ISIS di Suriah setelah empat tahun diculik, ungkap Murad, seperti dilansir dari Al-Arabiya, 23 Juni 2018.
Penculikan ini merupakan tragedi modern terbesar Irak oleh ISIS yang meliputi pembunuhan, penculikan dan memperbudak puluhan ribu orang Yazidi, termasuk wanita dan anak-anak, oleh pasukan teror Abu Bakar al Baghdadi.
Dalam serangan kilat, milisi ISIS menyerang kota dan desa Yazidi di Sinjar, Irak utara, di mana sekitar 500.000 jiwa Yazidi tinggal. Setelah penyerbuan ISIS membunuh ribuan orang dan memperbudak sekitar 6.383 wanita dan anak-anak, menyebabkan trauma bagi komunitas Yazidi. Keluarga Yazidi yang tak terhitung jumlahnya kehilangan ibu, anak perempuan, atau saudara perempuan.
Di daerah yang dikendalikan oleh ISIS, ribuan perempuan dan gadis dari minoritas Yazidi dijadikan budak seks dan menderita pelecehan yang mengerikan, termasuk pemerkosaan, penculikan, perbudakan dan perlakuan tidak manusiawi.