Dianggap Pengecut, ISIS Kubur 45 Anggotnya Hidup-Hidup

Baghdad – Kelompok teroris internasional, ISIS, menghukum mati  45 anggotanya dengan cara dikubur hidup-hidup. Para anggota itu dianggap pengecut karena berusaha lari dari medan perang. Hal ini membuat berang petinggi ISIS, 45 orang yang berupaya lari itu pun lantas dipaksa untuk mati perlahan dan menyakitkan.

Dikutip dari Iraqi News.com, sejumlah petinggi ISIS memerintahkan eksekusi biadab itu lantaran kecewa anggotanya mundur saat perang melawan pasukan Suriah. Salah seorang sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa 45 anggota malang itu dikubur di dalam satu lubang yang sama di provinsi Nineveh.

“ISIS mengeksekusi anggotanya sendiri yang mundur dalam pertempuran di Al-Bashir dan mereka dikubur hidup-hidup dalam satu lubang di Qayyarah, provinsi Nineveh,” ungkapnya.

Beberapa kalangan menganggap ISIS memang sedang berupaya mengurangi jumlah anggotanya lantaran kelompok teroris ini mulai kehilangan banyak sumber pendanaan. Mereka tidak bisa lagi memberikan gaji dan fasilitas memadai kepada para anggotanya, hal ini diyakini pula membuat banyak anggota ISIS merasa frustasi.

Bukan rahasia lagi jika sebagian anggota yang bergabung dengan ISIS memiliki harapan mendapat penghidupan yang lebih baik, yakni dengan mendapat gaji dan ‘pekerjaan’ tetap. Namun serentetan kekalahan yang dialami kelompok pimpinan Abu Bakar al Baghdadi ini membuat ISIS bangkrut. Ini belum termasuk korupsi besar-besaran yang dilakukan oleh sejumlah petinggi ISIS, yang membuat kelompok ini semakin tenggelam dalam kebangkrutan.

Rasa frustasi yang dialami oleh sebagian besar anggotanya bahkan telah mendorong banyak dari mereka untuk kabur dari ISIS atau bahkan melakukan perlawanan terhadap kelompoknya sendiri. ISIS yang tidak ingin kehilangan muka di hadapan media berusaha menutupi sisi-sisi keropos dalam organisasinya dengan melakukan tindakan-tindakan sadis, bukan dengan menebar terror ke orang lain, melainkan ke anggotanya sendiri.

Para anggota kelompok teroris ini pun kini dihadapkan pada pilihan sulit; tetap bersama ISIS namun tidak digaji, atau berusaha kabur agar bisa dihukum mati.