Moskow – Indonesia dan Rusia menggelar dialog lintas agama dan media yang bertajuk “Forging a Resilient State and Civil Society towards Religious Harmony”, di Moskow, Rusia, Jumat (14/9).
Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri sekaligus Ketua Delegasi RI, Cecep Herawan, menyebutkan bahwa dialog ini merupakan sebuah langkah untuk meningkatkan sikap saling pengertian dan toleransi.
“Indonesia telah mengambil inisiatif dalam mempromosikan dialog lintas agama dan media dalam diplomasi. Dialog harus memberikan hasil nyata,” kata Cecep Herawan dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Minggu (16/9/2018).
Dialog yang diselenggarakan di Civic Chamber of the Russian Federation itu ditujukan untuk mendorong peran negara, masyarakat dan media dalam menciptakan toleransi, kerukunan, keharmonisan serta perdamaian dunia.
Dalam dialog tersebut, kedua negara turut membahas persoalan lainnya, seperti mengenai upaya mengatasi kemajemukan serta pendekatan lunak sebagai alternatif dalam mengatasi terorisme, radikalisme dan ekstrimisme.Turut dibahas pula mengenai perihal peranan media dalam mempromosikan toleransi di masyarakat yang multikultural.
Sekretaris Pertama Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana mengatakan, dialog tersebut telah menghasilkan pengetahuan bahwa keragaman etnik, budaya dan agama harus dilestarikan sebagai pemersatu bangsa.
Selain itu, kedua negara ini juga sepakat untuk melanjutkan dialog lebih lanjut guna meningkatkan pemahaman di masyarakat, serta melakukan kerja sama dalam bidang pendidikan.
Ketua Delegasi Rusia, Konstantin Shuvalov, Dubes Keliling Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia dan Utusan Khusus Menteri Luar Negeri Federasi Rusia untuk Kerja Sama dengan Aliansi Peradaban memberikan apresiasi kepada Indonesia karena berperan dalam menyebarluaskan perdamaian melalui dialog lintas agama, seperti melalui hubungan bilateral dengan Rusia.
Pada kesempatan yang sama, diselenggarakan sejumlah kegiatan lainnya seperti kuliah umum yang diberikan oleh Profesor Azyumardi Azra dan Siti Ruhaini Dzuhayatin.
Di ketahui para delegasi Indonesia juga menggelar pertemuan dengan perwakilan Gereja Kristen Orthodoks, Masjid Agung Rusia, Dewan Mufti Rusia, dan Kantor Berita Rusia TASS. Kemudian warga Rusia sahabat Indonesia (Indonesianis) dan diaspora Indonesia di Rusia.