Homs – Di tengah wabah pandemic Covid-19, kelompok teroris Islamic State (ISIS) masih nekat melakukan aksi teror. Sedikitnya 18 tentara pro pemerintah Suriah terbunuh dalam pertempuran yang berlangsung di wilayah pinggiran Kota Al Sukha, Provinsi Homs, Kamis, (9/4) pekan lalu.
Demikian disampaikan Pemantau HAM Suriah, dilansir dari Alarabiya.
Pertempuran yang melibatkan serangan udara dari Rusia itu juga menewaskan 11 pejuang ISIS.
“Penerbang Rusia terlibat untuk menghentikan anggota ekstremis itu menuju dan mengambil alih kota,” kata Kepala Pemantau HAM berbasis di Inggris, Rami Abdel Rahman.
Pasukan pemerintah Suriah mengambil alih Al Sukhna dari ISIS pada 2017.
Abdel Rahman mengatakan, serangan pada Kamis itu adalah serangan paling mematikan sejak Desember, ketika anggota ISIS menyerang tentara garnisun di sebuah fasilitas gas di timur kota Homs, menewaskan empat warga sipil dan 13 tentara atau anggota milisi.
ISIS mendeklarasikan negara khilafah di beberapa wilayah Suriah dan Irak pada 2014. Setelah pertarungan bertahun-tahun melawan kelompok teroris ini, pasukan yang didukung Amerika Serikat akhirnya berhasil memukul mundur ISIS dari wilayah terakhirnya di Suriah timur setahun lalu.
Namun pejuang ISIS masih berada di gurun Badia yang membentang di Suriah melintasi Provinsi Homs dan wilayah timur dekat dengan perbatasan Irak.
Perang Suriah telah menewaskan lebih dari 380.000 orang dan menelantarkan jutaan lainnya sejak perang pecah pada 2011.