Di Rakor Gubernur, Kepala BNPT Tegaskan Pentingnya Sinergitas Dengan Pemda Mencegah Terorisme

Jakarta – Kementerian Dalam Negeri menggelar Rapat Kerja (Rakergub) di Hotel Bidakara Gubernur Se-Indonesia dengan mengambil tema “Optimalisasi optimalisasi peran Pemda dalam penanganan radikalisme, teroris, dan bencana. Acara itu dihadiri Panglima TNI, Kapolri, Kepala BNPT, Gubernur seluruh Indonesia, dan Kesbangpol serta beberapa undangan Kementerian/Lembaga. Kegiatan ini sebagai upaya membangun sinergi antara Pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dalam pencegahan radikalisme, terorisme dan bencana

Kepala Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Drs. H. Suhardi Alius, MH dalam paparannya meminta kepada seluruh kepala daerah dan pimpinan tingkat daerah untuk bersinergi dalam mencegah penyebaran radikalisme dan terorisme. Misalnya dengan cara melakukan pembinaan lebih lanjut terhadap para mantan napiter yang berada di wilayahnya. Sinergi itu sangat penting agar pencegahan radikalisme dan terorisme semakin optimal.

Pada kesempatan itu, mantan Sestama Lemhanas ini kembali menekankan tentang ancaman penyebaran radikalisme dan terorisme. Beberapa poin utama yang disampaikan diantaranya bagaimana ancaman ideologi radikal terorisme yang menyasar kelompok anak-anak dan pemuda, dan bagaimana ancaman terorisme global di Irak dan Suriah

Ia menyampaikan bagaimana pola rekruitmen, pelatihan, dan doktrinasi kelompok terorisme terhadap generasi muda. Salah satunya dengan memanfaatkan dunia maya, dan strategi BNPT yang telah dilakukan terkait dengan kontra radikalisasi dan deradikalisasi.

Selain itu, BNPT telah membentuk dan melatih Duta Damai Dunia maya di beberapa provinsi untuk menyebarkan konten positif dan konten damai, melakukan diseminasi informasi dengan cara membuat lomba video kreasi pemuda dengan tema kebangsaan dan bela Negara,

Mantan Kabareskrim Polri tersebut menambahkan, selain pendekatan melalui penegakan hukum, BNPT juga melakukan upaya pendekatan lunak dalam rangka melakukan deradikalisasi terhadap para mantan narapidana terorisme,

Sementara itu, Menkopolhukam Wiranto menyampaikan Indonesia adalah bangsa yang besar dari aspek wilayah dan sumber daya. “Mari kita semua bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah menganugerahkan kepada kita Indonesia. Mari kita bersatu dan menjaga Indonesia, kita semua lahir, hidup dan besar di tanah air kita tercinta ini,” tukas wiranto

Lain lagi dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang menyampaikan berbagai jenis ancaman Indonesia, seperti cyber war, state dan non state, perang asimetris, perang hibrida, bahkan ancaman dunia maya melalui penyebaran isu sosial politik dan ekonomi.

“TNI adalah tentara rakyat dan akan menjaga kepentingan rakyat dan keutuhan NKRI sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945,” tegas Panglima TNI.