Di PBB Menlu Retno Bahas Penanggulangan Terorisme Hingga Pandemi Covid-19

Jakarta – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan Sekjen PBB Antonio Guterres dan Presiden Sidang Umum PBB, Kamis (22/10/2020). Dalam pertemuan itu, dibahas penanggulangan terorisme hingga pandemi COVID-19.

“Pertemuan yang produktif ini juga membahas isu-isu yang mengemuka dan menjadi perhatian bersama antara lain, upaya menjaga stabilitas kawasan, penanggulangan terorisme, penanganan bencana dan pandemi serta perubahan iklim,” kata Retno dalam konferensi pers virtual, Kamis (22/10/2020).

Retno mengatakan, pada pertemuan itu, PBB menyampaikan apresiasi terhadap 2 anggota ASEAN yang menjadi anggota Dewan Keamanan PBB yaitu Indonesia dan Vietnam. Sebab, pertama kalinya ASEAN memiliki dua anggota yang duduk di PBB.

“Dalam pertemuan tadi malam, PBB sampaikan apresiasi negara anggota ASEAN dalam mendukung misi perdamaian PBB termasuk partisipasi perempuan yang meningkat pada misi perdamaian,” ujar Retno.

Sementara itu, Sekjen ASEAN dalam pertemuan melaporkan Joint Report ASEAN-UN Comprehensive Partnership untuk tahun 2016-2020 yang telah terealisasikan sebesar 96 persen dari total 103 Rencana Aksi.

Pada pertemuan tersebut, Retno menyampaikan 3 isu penting di acara ASEAN-UN Ministerial Meeting. Pertama mendorong PBB agar melanjutkan upaya reformasi untuk mengembalikan kepercayaan dunia terhadap multilateralisme.

“Memastikan PBB terus memimpin upaya atasi pandemi dan dampak ekonominya melalui perkuatan kerja sama dengan mitra regional, memastikan hak-hak Bangsa Palestina serta penyelesaian isu Palestina dengan mengacu pada berbagai Resolusi PBB termasuk ‘two-state solution’,” ungkapnya.

Selanjutnya, Retno meminta PBB melakukan upaya agar PBB lebih efektif, efisien, dan tidak terlalu birokratis sehingga dapat mengembalikan kepercayaan kepada multilateralisme.

“Dalam jangka pendek Indonesia harapkan PBB harus terlibat dengan mitra regional dalam meningkatkan kapasitas regional untuk menangani tantangan-tantangan baru, termasuk pandemi,” katanya.

Pertemuan itu menyepakati Plan of Action ASEAN-UN untuk lima tahun ke depan (2021-2025) dan Chair’s Press Release.