Kapolri Jenderal Tito Karnavian di markas PBB

Di Markas PBB, Kapolri Ungkap Strategi Menghadapi Terorisme

New York – Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Tito Karnavian di Markas PBB, New York, Amerika Serikat (AS), mengungkapkan strategi melawan jaringan terorisme global. Menghadapi terorisme global sebaiknya lebih kepada pendekatan yang lunak atau ‘soft approach’ dan tidak harus selalu mengandalkan pendekatan keras atau ‘hard approach’.

Kapolri yang menjadi pembicara diskusi panel di Markas PBB pada Selasa (31/10/2017) malam menjelaskan, dalam pendekatan lunak, ada lima langkah yang bisa ditempuh seperti kontra radikalisasi, deradikalisasi, kontra ideologi. Kemudian menetralisir saluran dan menetralisir situasi yang mendukung penyebaran paham radikal.

Dikatakan, belakangan ini ada penurunan kualitas dan jumlah serangan teror yang terjadi di Indonesia. Terorisme global tidak mungkin diselesaikan hanya dengan penggunaan senjata. “Pentingnya konsep strategi ‘soft approach’ dalam menghadapi kelompok terorisme. Tidak hanya mengandalkan ‘hard approach’,” kata Tito Karnavian dalam keterangan tertulis yang diterima ‘Damailahindonesiaku.com’.

Pada diskusi yang dihadiri 52 perwakilan negara tersebut, Kapolri berbicara mengenai ‘strategy and counter strategy on global terrorist networks’. Dia mengingatkan agar PBB bisa mengambil peran mengenai perlunya menjaga perdamaian dunia khususnya di negara-negara Islam. PBB perlu memprioritaskan penyelesaian konflik terkait warga muslim karena ideologi radikal akan berkembang aktif dan mendapat panggung jika terjadi konflik tersebut.

Menurutnya, ada fenomena terorisme global kontemporer dalam dua gelombang besar. “Gelombang pertama saat kemunculan Al-Qaeda sebagai jaringan kelompok terorisme global pertama kali di dunia, dan gelombang kedua sejak 2014 saat ISIS muncul sebagai ancaman baru bagi keamanan dunia,” jelasnya.

Selain mengikuti diskusi panel, Tito Karnavian juga menyempatkan diri untuk melakukan pembicaraan dengan USG Dept. Field Support, Mr Atul Khare untuk membicarakan kelanjutan pengiriman pasukan Polri untuk misi perdamaian dunia. Dia juga bertemu dengan USG UNOCT Mr Vladimir Voronkov guna sharing informasi tentang penanganan terorisme global.