Poso – Masyarakat diminta untuk terus hidup berdampingan, secara damai dan harmoni ditengah berbagagai macam perbedaan yang ada. Apalagi ditengah kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini, masih banyak provokasi yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu.
Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Nasional Peannggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, MH, dalam sambutannya saat melakukan silaturahmi dengan 40 mantan napi terorisme (mitra deradikalisasi) yang berlangsung di Kabupaten Poso dalam rangkaian kunjungan kerja Kepala BNPT di Provinsi Sulteng, Sulawesi Tengah (Sulteng), Rabu (28/7/2021).
“Kami berharap seluruh masyarakat untuk selalu hidup damai secara harmoni diantara perbedaan-perbedaan yang ada ditengah-tengah masyarakat tanpa harus menyakiti satu sama lain dengan alasan apapun,” ujar Kepala BNPT, Komjen Pol Dr. Boy Rafli Amar, MH..
Lebih lanjut Kepala BNPT menyebut bahwa Indonesia ini memiliki landasan falsafah negara yaitu Pancasila yang merupakan warisan dari leluhur bangsa. Dimana falsafah tersebut dapat mengakomodir perbedaan diantara semuanya. Sehingga perbedaan-perbedaan yang ada di Indonesia dapat disatukan dengan adanya pemahaman bersama, ”meskipun berbeda kita tetap satu”.
”Namun, masih ada pihak-pihak tertentu yang belum bisa menerima perbedaan ini dan terus melakukan aksi-aksi kekerasan. Tentu mau tidak mau negara harus bertanggung jawab dan melakukan langkah-langkah untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat lainnya untuk tidak menjadi korban kekerasan,” terang Mantan Kapolda Papua ini.
Oleh karena itu Kepala BNPT pun meminta kepada seluruh mitra deradikalisi untuk selalu menyuarakan agar kekerasan-kekerasan yang mengancam kita ini harus kita tiadakan. “Dan kita tumbuhkan semangat hidup penuh dengan kegotong royongan. Semangat persaudaraan dan semangat untuk saling membantu diantara kita.,” ujar alumni Akpol tahun 1988 ini
Dalam kesempatan tersebut, Kepala BNPT juga mengingatkan masih adanya pandemi covid-19 yang masih menghantui Indonesia dan dunia pada hari ini. ”Virus corona ini memang fakta dan nyata, meskipun itu sulit dilihat dengan kasat mata, karena itu semua masyarakat, tidak hanya di Poso ini berpotensi untuk terpapar. Oleh karena itu kita harus berikhtiar bersama-sama,” ujar mantan Waka Lemdiklat Polri ini
Dirinya menyebut bahwa ikhtiar yang dilakukan adalah dengan menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas dalam rangka mengurangi penularan. Dan kemudian juga melakukan vaksinasi..
”Kemarin kita juga berkesempatan membantu program vaksinasi, antara lain digelar di Pondok Pesantren (Ponpes)Walisongo dan juga Tentena. Nah ini adalah juga ikhtiar. Karena dalam ilmu kesehatan, dalam rangka meningkatkan anti body kita untuk melawan virus corona ini, salah satunya adalah dengan melakukan vaksinasi,” ucap pria yang juga pernah menjadi Kapolda Banten ini.
Oleh karena itu dirinya berharap agar seluruh jajaran pemerintah pusat, daerah dan dengan seluruh masyarakat dapat memberikan dukungan terkait dengan hal-hal tersebut. Ia menghimbau agar para mitra deradikalisasi BNPT ikut serta dalam kegiatan vaksinasi jika sudah disediakan oleh pemerintah daerah. Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada mitra deradiklisasi yang hadir dan juga jajaran Forkopimda Kabupaten Poso sehingga kegiatan ini bisa berjalan
”Berkaitan dengan tugas-tugas yang kita laksanakan, kita di BNPT sehari-hari juga mengurusi virus juga, yaitu virus ideologi kekerasan. Karena virus yang mengusung kekerasan ini tentu sesuatu yang tidak sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Tidak sejalan dengan agama kita yang mengedepankan semangat untuk menumbuhkan hablum minallah dan hablum minannas,” katanya mengakhiri.
Sementara itu dalam kesempatan tersebut mantan napiter Isran yang juga turut hadir juga menyampaikan terima kasihnya kepada Kepala BNPT dan jajaran yang sudah menyempatkan hadir di Kabupaten Poso untuk melihat langsung keadaan para mitra deradikalisasi di Poso.
”Saya bersyukur dan berterima kasih kepada Kepala BNPT yang sudah sempat hadir di Kabupaten Poso dan melihat secara langsung keadaan kami di Poso ini seperti apa,” ujar Isran.
Dirinya berharap agar teman-teman mitra deradikalisasi BNPT lainnya yang selama ini sudah terbina bisa lebih diperhatikan lagi. Jangan setelah datang kegiatan lalu dibiarkan begitu saja tanpa dikontrol, tanpa didampingi.
”Karena namanya manusia bisa saja dapat masa-masa sulit, pikiran yang lama (radikal) itu bisa timbul lagi. Jadi saya harap BNPT bisa terus mendampingi kami dan teman-teman yang ada di Poso,” ucapnya.