Bandar Lampung – Anggota Dewan Pers, Anthonius Jimmy Silalahi, mengusulkan dibentuknya Pusat Informasi dan Pelatihan Pencegahan Terorisme (PIP2T) di daerah, sebagai upaya memaksimalkan keterlibatan masyarakat dalam pencegahan terorisme.
“Ini tidak untuk menggantikan FKPT (Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme, Red.) yang sudah dibentuk oleh BNPT. Tapi sebaliknya, FKPT harus bisa mengkoordinir dibentuknya PIP2T ini,” ungkap Jimmy saat menjadi narasumber dalam kegiatan Visit Media yang diselenggarakan BNPT dan FKPT di Harian Lampung Post dan TVRI Lampung, Rabu (22/11/2016).
Jimmy menjelaskan, melalui PIP2T gerakan pencegahan terorisme diharapkan juga bisa lebih mandiri dalam hal pendanaan. Dikatakannya, tanggung jawab pencegahan terorisme harus dijalankan oleh setiap elemen masyarakat, termasuk pihak swasta dan pemerintah daerah. “Sehebat apapun pembangunan yang dilakukan Pemda dan swasta di suatu daerah, semua akan musnah jika yang namanya terorisme terjadi. Jadi terorisme harus bersama-sama dicegah,” tegasnya.
Melalui PIP2T itu pula, masih kata Jimmy, FKPT bisa berperan menjadi motor penggerak. Khusus di bidang media massa, FKPT bisa secara rutin melakukan kajian dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat.
“Laksanakan forum kajian yang rutin, bisa mingguan atau bulanan. Misalkan sekarang Lampung Post jadi tuang rumah, besok bisa TVRI atau lembaga lainnya. Ajak semua masyarakat terlibat dan berfikir bagaimana terorisme bisa secara bersama-sama dilawan, yang mana hasil kajian itu dipublikasikan secara luas” pungkas Jimmy.
Visit Media adalah salah satu metode Pelibatan Masyarakat dalam Pencegahan Terorisme melalui FKPT bidang Media Massa, Hubungan Masyarakat, dan Sosialisasi yang dilaksanakan BNPT dan FKPT di 32 provinsi se-Indonesia. Satu metode lainnya adalah Diseminasi Pedoman Peliputan Terorisme dan Peningkatan Profesionalisme Media Massa Pers dalam Meliput Isu-isu Terorisme.