Dewan Pers: Media Wajib Edukasi Masyarakat Cegah Terorisme

Bandung – Dewan Pers meminta media massa menjalankan fungsi edukasi ke masyarakat sebagai konsumen pemberitaan untuk bersama-sama mencegah radikalisme dan terorisme.

“Konsumsi berita masyarakat kita saat ini sangatlah tinggi. Di sini media massa tidak boleh menangkapnya hanya dari sisi peluang mendatangkan keuntungan, akan tetapi fungsi edukasi wajib tetap menjadi nomor satu,” kata Anggota Dewan Pers Anthonius Jimmy Silalahi dalam dialog dengan Redaksi Harian Umum Pikiran Rakyat, Bandung, Jawa Barat, di kegiatan Media Visit yang dilaksanakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Kamis (14/4/2016).

Edukasi dalam mencegah terorisme, lanjut Jimmy, di antaranya dapat dirupakan dalam pemberitaan yang tidak melanggar Kode Etik Jurnalistik, Code of Conduct, Pedoman Peliputan Terorisme, dan aturan-aturan lain di bidang Jurnalistik.

“Saya yakin media massa sudah sangat memahami apa itu Kode Etik Jurnalistik, UU Pers, dan aturan-aturan lainnya. Khusus terorisme, Dewan Pers dan BNPT sudah menghasilkan Pedoman Peliputan Terorisme, agar bagaimana proses peliputan kejadian teror ada arahannya. Mari kita tingkatkan profesionalitas kita dengan mematuhi aturan-aturan tadi,” tegas Jimmy.

Redaktur Pelaksana Harian Umum Pikiran Rakyat, Erwin mengaku senang dengan pengetahuan baru yang didapatkannya. “Seandainya dialog ini bisa dilaksanakan sore hari, kami bisa menghadirkan para reporter dan redaktur untuk ikut bersama-sama belajar. Sebagai gantinya, kami membuka diri, mangga (silahkan) di lain kesempatan dibuka forum diskusi khusus tentang pencegahan terorisme dan bagaimana peliputannya yang baik,” ujarnya.

Media Visit kali ini merupakan rangkaian kegiatan dari program Pelibatan Media Massa dalam Pencegahan Terorisme tahun anggaran 2016 yang dilaksanakan BNPT dengan manggandeng Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Barat. Satu kegiatan lainnya sudah sukses dilaksanakan pada Rabu (13/4/2016) kemarin, yaitu Diseminasi Pedoman Peliputan Terorisme dan Peningkatan Profesionalisme Media Massa Pers dalam Meliput Isu-isu Terorisme. []