Bandung – Penyebarluasan radikalisme terorisme di tengah masyarakat masih terus terjadi. Dewan Pers menilai media massa adalah salah satu sarana yang paling mudah disusupi.
“Catatan kami, saat ini di Indonesia ada lebih dari empat ribu media massa pers yang beroperasi, dan media rawan disusupi radikalisme-terorisme,” kata Anggota Dewan Pers, Anthonius Jimmy Silalahi dalam paparan materinya di kegiatan Diseminasi Pedoman Peliputan Terorisme dan Peningkatan Profesionalisme Media Massa Pers dalam Meliput Isu-isu Terorisme di Bandung, Jawa Barat, Rabu (13/6/2016).
Jimmy menambahkan, rincian jumlah media massa di Indonesia adalah 950 media cetak, 2150 radio AM dan FM, 420 televisi nasional dan lokal, termasuk TV berbayar, dan 650 media daring. “Data yang kami sodorkan ini adalah data media yang terverifikasi resmi berdiri sebagai perusahaan pers. Yang tidak terverifikasi jumlahnya masih banyak. Artinya apa, artinya semakin banyak media semakin besar tantangannya,” tambahnya.
Agar media massa tidak disusupi paham radikal-terorisme, masih kata Jimmy, wartawan sebagai bagian terdepan sebuah media massa harus terus meningkatkan kemampuannya.
“Termasuk dalam liputan terorisme, wartawan harus terus mengasah kemampuannya, karena terorisme itu sendiri terus mengalami perkembangan. Jangan pernah merasa sudah jagoan dan melakukan peliputan terorisme tanpa mengindahkan aturan-aturan yang ada,” tegas Jimmy.
Hal senada juga disampaikan Kepala Sub Direktorat Kewaspadaan BNPT, Andi Intang Dulung. Dikatakannya, pada tahun 2014 BNPT dan Dewan Pers telah menandatangani nota kesepahaman untuk bersama-sama meningkatkan profesionalisme media massa pers dalam upaya pencegahan terorisme.
“Kegiatan seperti ini akan kami laksanakan di tiga puluh dua provinsi se Indonesia di mana berdiri FKPT. Kami mengundang Jurnalis, Wartawan, Humas, Pers Mahasiswa, silahkan ikuti kegiatan kami, dan mari bersama-sama mencegah terorisme melalui kemampuan kita masing-masing,” tutup Andi.
Kegiatan Diseminasi Pedoman Peliputan Terorisme dan Peningkatan Profesionalisme Media Massa Pers dalam Meliput Isu-isu Terorisme merupakan rangkaian dari Program Pelibatan Media Massa dalam Pencegahan Terorisme tahun anggaran 2016. Kegiatan lain yang dilakukan BNPT pada kesempatan ini adalah melakukan Media Visit dengan mengunjungi redaksi media massa di Bandung, Jawa Barat, yang akan dilaksanakan pada Kamis (14/4/2016).