Deteksi Dini Aksi Terorisme, Polda Jabar Apresiasi Pembekalan dan Sinergisitas Aparat Desa

Tasikmalaya – Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat mengapresiasi tinggi kegiatan Pembekalan dan Sinergisitas Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Lurah/Kepala Desa Dalam Mengantisipasi Aksi Teroris Se-Wilayah Kabupaten/Kota Tasikmalaya yang digelar Subdit Pengembangan Sistem Operasi di Direktorat Pembinaan Kemampuan pada Kedeputian II Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Apresiasi itu diberikan karena unsur Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Lurah/Kepala Desa menjadi garda terdepan dalam deteksi dini pencegahan terorisme.

“Perlu adanya sinergisitas diantara unsur-unsur tersebut secara bersama-sama dalam menjalankan tugas secara bersamaan karena mereka merupakan pilar terdepan antara Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Lurah/Kepala Desa yang sangat mengetahui lingkungan sekitar di wilayahnya masing-masing. Mereka bisa menjadi andalan dalam deteksi dini aksi terorisme,” ujar Kasubdit Keamanan Negara Direktorat Intelkam Polda Jabar, AKBP Drs. Abdul Muis, SH, MH. usai memberikan pembekalan di Hotel Santika, Tasikmalaya, Rabu (24/02/2016)

Dijelaskannya, dalam melaksanakan deteksi dini mereka diharapkan dapat melakukan pendataan maupun pemetaan. “Mereka harus mampu itu. Selanjutnya mampu menangkal secara dini dan selanjutnya melaksanakan cegah dini,”

Abdul Muis mengatakan, dengan adanya kegiatan tersebut tentunya memiliki tujuan untuk adanya kesamaan pengertian dan memahami tentang bagaimana mengatasi masalah aksi terorisme yang terjadi selama ini.

“Kalau mereka benar-benar solid dan dibantu oleh tokoh agama, masyarakat, pemuda dan adat maka tidak ada suatu permasalahan mulai dari RT, RW, Desa atau Kelurahan itu yang tidak terdeteksi. Harapannya unsur-unsur tersebut harus bersama-sama menjadi pilar terdepan dalam melakukan deteksi, tangkal dan cegah dini,” ujarnya.

Dirinya membantah kalau dikatakan unsur-unsur tersebut lemah dalam melaksanakan pendeteksian, pencegahan ataupun penangkalan secara dini karena unsur-unsur tersebut memiliki tugas pokok (job desk) yang berbeda-beda.

“Mereka boleh sudah sepakat untuk berjalan bersama. Tapi pada kenyataanya Bhabinkamtibmas mempunyai tugas yang tidak bisa ditinggalkan. Demikian pula dengan Babinsa dan juga Lurah atau Kepala Desa juga sudah oke, tetapi ada tugas yang mendesak yang tidak bisa ditinggalkan. Jadi ini yang selama ini sulit di sinergikan atau disingkronkan,” ujarnya.

Untuk itu ia berharap melalui kegiatan ini bisa terjadi sinergi atau komitmen bersama dalam menjalankan tugas tersebut secara bersamaan agar tidak merasa itu menjadi tugas masing-masing institusi.

“Jadi saya tekankan lagi bahwa mungkin secara bersama-sama unsur-unsur ini perlu melakukan komitmen seperti membuat jadwal atau rencana kegiatan yang sifatnya bersama, disetujui bersama dan diketahui oleh minimal pimpinan atau para steakholder yang ada di tempat itu,” ujarnya mengakhiri.

Seperti diketahui, kegiatan pembekalan dan sinergisitas atas unsur-unsur tersebut digelar sejak Selasa (23/02/2016) kemarin hingga Jumat (26/02/2016) mendatang.dengan diikuti sebanyak 212 peserta.