Deputi I BNPT Lepas Duta Damai Dunia Maya 2016

Bogor – Pelatihan Tingkat Lanjut Duta Damai 2016 telah berakhir dengan digelarnya malam inagurasi di Villa Bukit Pancawati, Bogor, Rabu (23/11/2016). Sebelum kembali ke daerahnya masing-masing, 60 duta damai dari perwakilan wilayah Medan, Makassar, Jakarta, Yogyakarta, mereka dikumpulkan di Kantor BNPT, Sentul, Bogor, dalam sebuah acara penutupan, Kamis (24/11/2016).

Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir sebagai penanggungjawab kegiatan ini memberikan apresiasi tinggi kepada para duta damai. Pada kesempatan itu, Deputi I juga secara resmi melepas para duta damai pulang kembali ke daerahnya masing-masing.

“Terima kasih Anda bersedia meluangkan waktu. Tapi percayalah apa yang Anda lakukan demi bangsa dan negara, demi kedamaian. Kita semua mencintai kedamaian. Kita tidak ingin negara kita tercabik-cabik oleh oknum yang tidak ingin Indonesia damai. Selamat jalan, dan terus gaungkan kedamaian di dunia maya,” ucap Mayjen Abdul Rahman Kadir.

Menurut Mayjen Abdul Rahman Kadir, para duta damai harus bersyukur menjadi orang pilihan dari 280 duta damai dari empat wilayah di Indonesia. Untuk itu, ia meminta para duta damai untuk terus aktif bersama BNPT menggelorakan perdamaian, baik melalui tulisan, gambar, meme, video,di dunia maya.

“Tahun 2016 kita melakukan pelatihan di empat kota. Insya Allah tahun 2017 ini kita akan sasar lagi ke berbagai daerah bisa empat, lima, atau enam daerah. Bahkan ada saran untuk membangun jaringan duta damai di 12-13 daerah yang menjadi penelitian media terkait radikalisme dan terorisme,” ungkap Deputi I.

Pada kesempatan itu, Deputi I mengaku terkesan dengan paparan pakar IT dan Sosmed, Nukman Luthfie saat pembukaan Pelatihan Tingkat Lanjut Duta Damai Dunia Maya 2016.

“Selama ini telah membuat konten di dunia maya sudah bagus dan sesuai harapan, tapi judulnya tidak menarik sehingga orang alergi masuk kesitu. Padahal harapannya, konten itu dibaca banyak orang. Apa yang anda buat sudah bagus, tapi pengunjungnya masih sangat sedikit, karena judulnya tidak menarik. Itu pelajaran berharga bagi kami, baik bagi duta damai maupun PMD BNPT,” papar Mayjen Abdul Rahman Kadir.