Deputi I BNPT, Abdurrahman Kadir ; Tokoh Agama Memiliki Peran Sentral Dalam Upaya Pencehagan Paham Radikalisme

Solo – Dalam kegiatan Pencegahan Paham Radikal Terorisme dan ISIS di Kalangan Imam Masjid dan Da’I Muda Se-Jawa Tengah yang bertempat di Hotel Lor In Solo. Deputi I BNPT Abdurrahman Kadir memaparkan kepada peserta dialog mengenai tugas dan fungsi yang di emban oleh Deputi I. beliau menjelaskan bahwa tugas BNPT berdasarkan Perpres No. 46/2010 dan Perpres No. 12/2012.

Berdasarkan Perpres tersebut Deputi I tugas dan fungsinya adalah melakukan pencegahan, melakukan pengawasan dan kewaspadaan, dalam melaksanakan tugas – tugas tersebut BNPT secara kelembagaan menjalin kerjasama dengan berbagai kelompok masyarakat, pada kesempatan kali ini BNPT melibatkan Imam masjid dan Da’I Muda Se-Jawa Tengah.

Dengan menyadari bahwa tugas yang di emban oleh BNPT secara kelembagaan begitu berat maka diperlukan sinergitas yang lebih massif dengan berbagai kelompok masyarakat. “Tanpa bantuan dari bapak – bapak dan ibu mustahil BNPT dapat menanggulangi, maka sinergi yang terjadi diantara semua unsur adalah untuk menangkal paham radikalisme teroris” ujar Abdurrahman pada saat melakukan pemaparan (31/03/2016).

Lebih jauh beliau memaparkan bahwa berdasarkan data yang ada, pelaku aksi terorisme terdapat sekitar 1300an baik yang berada di lapas maupun yang berada di masyarakat, tentu saja dengan jumlah yang sedemikian banyak tanggung jawab untuk melakukan pencegahan paham radikal terorisme dan ISIS bukan hanya diemban oleh BNPT namun menjadi tanggung jawab bersama terutama tokoh – tokoh masyarakat agar dalam menyampaikan dakwahnya secara baik dan dilandaskan cinta kasih sayang terhadap sesama.

Hal lain menurut beliau yang menjadi ancaman serius bagi keutuhan negara masuk melalui internet, beberapa waktu lalu kemeninfo memblokir beberapa situs radikal, karena melihat aktifitas kelompok radikal di dunia maya begitu massif maka diharapkan para Imam masjid dan para Da’I melek media agar segala informasi terkait paham radikal dapat diantisipasi sehingga dapat mencegah paham – paham yang dapat mengancam keutuhan NKRI.

Tidak bisa dipungkiri bahwa Imam Masjid dan Da’I adalah garda terdepan dalam menyampaikan pemahaman yang benar kepada masyarakat, karena Imam masjid lebih banyak bertemu dengan masyarakat ketimbang kelompok lain, oleh karenannya kegiatan ini begitu penting untuk membentengi masyarakat kita yang belum terpapar paham radikalisme.

Pentingnya melibatkan Imam Masjid dan Da’I Muda Se-Jawa Tengah adalah untuk lebih Memberdayakan lagi masjid – masjid sebagai tempat yang efektif dalam peyampaian pesan yang baik dan penuh kasih sayang, karena sejatinya sejak zaman Nabi Muhammad SAW masjid menjadi tempat untuk ibadah sekaligus menjadi tempat belajar dan bersilaturrahim antara sesama muslim, bukan menjadi tempat untuk menyebarkan kebencian antara satu kelompok dengan kelompok yang lainnya dan merasa bahwa kelompoknya yang paling benar.