Bogor-Pola baru propaganda dan rekrutmen kelompok radikal terorisme telah merambah di dunia maya. Dalam pola baru ini generasi muda menjadi sangat rentan karena menurut hasil survey Asosiasi Penyedia Jasa Internet(APJI) penetrasi penggunaan internet yang paling besar adalah kalangan remaja.
Demikian disampaikan oleh Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir, Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT saat menghadiri Kegiatan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) yang diselenggarakan oleh Universitas Pakuan di Bogor (6/9/2017). Dalam acara yang dihadiri oleh 3500 mahasiswa baru ini, Rahman menerangkan bahaya besar infiltrasi paham radikal melalui dunia maya.
“Jika melihat hasil survey APJI tersebut, jelas kelompok radikal terorisme akan lebih memilih mendoktrin dengan mudah para remaja atau mahasiswa yang sering menggunakan internet.” tegasnya.
Karena itu, menurutnya, mahasiswa harus menanamkan rasa kecintaan terhadap NKRI dan perkaya wawasan keagamaan agar tidak mudah terpengaruh paham tersebut. Selain itu, mahasiswa harus menjadikan keluarga sebagai tempat konsultasi yang dipercaya dan laporkan apabila ada hal-hal yang mencurigakan kepada aparat ataupun dosen.