Sentul – Dua napi tindak pidana terorisme yang menjalani hukuman di Pusat Deradikalisasi, Sentul, Bogor, mendapatkan remisi Idul Fitri dan langsung bebas murni. Kedua napi itu adalah Chamidi dan Ayatullah, yang juga merupakan alumni pertama Pusat Deradikalisasi Sentul.
Mereka dilepas oleh Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir dalam acara sederhana di lobi Gedung C, Kantor BNPT, Sentul, Bogor, Kamis (8/6/2017). Hadir dalam acara itu Direktur Deradikalisasi BNPT Prof. Dr. Irfan Idris, MA, Kepala Lapas Khusus Kelas IIB, Sentul, Dannie Firmansyah, Kasubdit Kontra Propaganda BNPT Kolonel Pas. Drs. Sujatmiko, Kasubdit Bina Dalam Pemasyarakatan Khusus Terorisme Kolonel Mar. Andy Prasetyo, Kasubdit Bina Masyarakat Isheri, S.Sos, MT, dan Kasubag TU Letkol Sus. Drs. Solihuddin Nasution.
“Hari ini kita bersyukur alumnus pertama Pusat Deradikalisasi Sentul yaitu pak Chamidi dan Ayatullah sudah bisa bebas murni. Tapi meski telah bebas, kita harus terus menjalin komunikasi karena BNPT ada program lanjutan bagi napi terorisme yang telah bebas,” ujar Mayjen Abdul Rahman Kadir.
Kegiatan itu, lanjut Deputi 1, antara lain membantu mantan napi terorisme mengembalikan proses asimilasi dengan masyarakat agar bisa bergaul kembali secara normal di masyarakat. Kemudian juga urusan mencari nafkah, karena sekian tahun mungkin pekerjaaan yang dulu dilakoni mungkin harus mulai dari nol lagi.
“Makanya bekal-bekal yang saudara semua dapatkan disini itulah yang nanti tinggal dilihat bekal apa yag bisa dilanjutkan diluar bersama masyarakat,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Mayjen Abdul Rahman Kadir juga menyatakan lega setelah keluarnya remisi ini. Menurutnya itu berkat kerja keras dari pihak Lapas, sementara Kedeputian 1 membantu bagaimana hak-hak napi yang harusny didapat bisa jatuh tepat waktu.
“Suatu kebahagiaan karena ada juga hikmahnya dulu remisinya masih ditunda-tunda. Begitu dapat remisi langsung bebas murni, langsung bebas. Itu hikmah dari yang mungkin selama ini dirasakan,” tukasnya.
Deputi 1 merasa lega akhirnya Pusat Deradikalisasi Sentul berhasil ‘mewisuda’ mereka. Padahal awalnya ia mengaku khawatir langkah ini akan banyak menemui hambatan. Tapi dari proses remisi Chamidi dan Ayatullah ini, memberikan gambaran yang bagus tentang kelanjutan kegiatan ini kedepan dalam menyiapkan para napi terorisme sebelum kembali ke masyarakat.
“Ini memang cukup singkat. Harusnya mungkin ya kita pertimbangkan lagi berapa lama batas waktu disini, sehingga benar-benar jadi satu disini, bekalnya memang sudah cukup untuk hidup di masyarakat umum sehingga begitu keluar sudah mampu untuk kembali ke masyarakat seperti umumnya masyarakat biasa,” paparnya.