Bandung – Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir menegaskan bahwa generasi muda harus mendapat pengawasan saat bercengkerama di dunia maya. Pasalnya propaganda radikalisme menjadikan dunia maya dan media sosial sebagai wahana utama dalam menjaring anggota.
“Mereka sangat pandai memainkan media sosial dan media internet untuk menyebarkan radikalisme. Tentu ini sangat bahaya bila kita tidak mengawasi anak-anak kita saat menggunakan media internet karena mereka sangat rentan dimasuki paham radikalisme,” ujar Abdul Rahman Kadir.
Tidak hanya melalui internet atau dunia maya, para pelaku radikalisme bahkan sudah mampu masuk menyebarkan pahamnya melalui game online. Fakta ini mewajibkan setiap keluarga untuk benar-benar melindungi anak-anak muda dengan mengajarkan agama yang baik dan benar dan memberi pengertian tentang ancaman terorisme melalui internet maupun game online ini.
“Anak-anak pasti suka main internet, apalagi game. Makanya ini sangat bahaya sehingga kita harus bisa memberikan pengertian mereka sejak dari rumah, tentang apa yang boleh dilakukan saat bermain internet atau game online. Bahkan kalau bisa mereka didampingi saat bermain internet. Internet sekarang umum bagi kita. Mencari apa saja bisa, tapi kita harus pandai memilah agar tidak terjerumus,” imbuh mantan Sestama BNPT ini.