sumber : jabar.pojoksatu.id

Densus Tangkap Terduga Teroris JAD di Sukabumi dan Cianjur

Sukabumi – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror berhasil menangkap dua orang terduga teroris di Sukabumi dan Cianjur. Di Sukabumi Densus menangkap Asep Ahmad Bentara alias Abu Umar pada Selasa (11/7/2017). Sehari sebelumnya, berhasil diamankan Hadi Sofyan Sauri di Cianjur.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus ketika dihubungi Rabu (12/7/2017) membenarkan penangkapan yang dilakukan Densus 88 Antiteror itu. Dia mengatakan bahwa Asep Ahmad Bentara alias Abu Umar diamankan di Kampung Bobojong RT 01/03, Desa Caringin Wetan, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi.

Tim Densus yang beranggotakan 15 orang dibantu personel Polsek Caringin, mendatangi Ibu Caca, yang merupakan ibu mertua Abu Umar yang ditangkap tanpa perlawanan dan selanjutnya dibawa ke Mabes Polri untuk diperiksa lebih lanjut. Yang bersangkutan diduga terlibat jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Abu Umar merupakan buron kasus rencana penyerangan Polsek Cianjur Kota, Cianjur dan Polsek Cisaat, Kabupaten Sukabumi. “Terduga teroris Asep Ahmad Bentara alias Abu Umar sehari-hari tinggal di Jalan Puncak Suji, Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur. Dia datang ke Sukabumi untuk menengok ibu mertuanya yang sedang sakit,” kata Kombes Pol Yusri Yunus.

Selain Abu Umar, Densus 88 Antiteror juga mengamankan barang bukti dompet warna hitam, kartu ATM BCA, SIM A dan C atas nama Asep Ahmad, satu pisau kerambi, satu besi tangan pemukul warna hitam, dan tujuh unit telepon seluler. Penggeledahan di rumah Abu Umar berlangsung hingga pukul 15.00 WIB pada Selasa (11/7/2017).

Yusri Yunus juga menejelaskan, sebelumnya penangkapan Abu Umar, Densus 88 juga meringkus Hadi Sofyan Sauri di Cianjur, Senin (10/7/2017) sekitar pukul 11.12 WIB di sebuah rumah di Kampung Pajaya, Desa Sindangjaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur. Hadi Sofyan diduga terlibat dalam upaya penyerangan Polsek Cianjur Kota dan Polsek Cisaat beberapa waktu lalu dan termasuk dalam sel jaringan JAD.

Dia memberikan 20 butir peluru kepada dua terduga teroris yang telah tertangkap terlebih dulu, yakni Rizky dan Aziz. Hadi Sofyan diduga berperan besar dalam aksi teror. Dia melakukan survei sasaran dengan rencana melakukan aksi teror.

Berdasarkan penyelidikan, Hadi Sofyan berencana melakukan teror dengan sasaran etnis China di Cianjur. Selanjutnya petugas melakukan pemeriksaan dan pengembangan kasus ini. Jadi penangkapan terduga teroris di Cianjur dan Sukabumi ini terkait Foreign Terrorist Fighters (FTF).