Bandung – Tim Densus 88 Antitetor dan Polda Jabar menggelar rekonstruksi kasus terduga terorisme dari kelompok Young Farmer di lima lokasi di Bandung, Kamis (26/10/2017). Kelompok terduga teroris itu berencana meledakkan bom kimia di Istana Negara dan Mako Brimob, Kelapa Dua, Jakarta. Selain itu, mereka juga mengincar anggota Polri. Target itu diketahui berdasarkan pengakuan salah seorang tersangka.
Rekonstruksi itu berlangsung di rumah kontrakan milik Tukini di Jalan Babakan Sari Dalam I, RT 1, RW 16, Kelurahan Babakan Sari, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung. Rumah kontrakan Sulton di Jalan Babakan Sari, RT 5, RW 18, Kelurahan Babakansari, Kecamatan Kiaracondong, Toko kimia PT Brataco di Kiaracondong, Pasar Baru di Jalan Otto Iskandardinata, dan Rumah kontrakan Young Farmer di Antapani.
“Di Jalan Babakan Sari, tim Densus menggelar rekontruksi pertama. Di sini terduga teroris antara Young Farmer Alias Abu Makir Saab bersama M Sulton Hakim Haeruloh bertemu dan merencanakan mulai pembelian bahan bom dan pengeboman,” kata Kabidhumas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan di lokasi rekonstruksi.
Dijelaskan, setelah itu tim Densus 88 akan melakukan rekonstruksi pembelian kaus lampu patromaks yang merupakan salah satu bahan baku bom. Demikian Galamedianews melaporkan. “Lima lokasi rekonstruksi tersebut berada di wilayah hukum Polsek Kiaracondong, Antapani, dan Andir. Pengamanan didukung Polda Jabar, Polrestabes Bandung, serta tiga polsek itu,” jelasnya.
Sebelumnya, tim Densus 88 dan Polda Jabar membekuk lima terduga teroris di Kampung Jajaway Timur, RT 7, RW 18, Kelurahan Antapani Kidul, Kecamatan Antapani, Kota Bandung pada 15 Agustus 2017, sekitar pukul 06.00. Dari lima terduga, dua orang merupakan warga Bandung sedangkan tiga lainnya berasal dari Sumenep Jawa Timur, Klaten Jawa Tengah, dan Padang Sumatera Barat.
KeLima terduga teroris yang dibekuk di Kampung Jajaway dan Kiaracondong, Kota Bandung adalah Young alias Abu Nakir Shaab (19), Adilatur Rahman (19), Anggi alias Khanza alias Kusuma Wardana (24), M Sulton Hakim (29), dan Rahman alias Idan (24). Mereka merupakan anggota jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung Raya.
Kelompok terduga teroris ini, mendapat doktrin radikal dari blog milik Bahrun Naim, warga negara Indonesia yang menjadi anggota ISIS. Kelompok ini juga belajar membuat bom dari blog Bahrun Naim. Bom kimia yang mereka buat sangat berbahaya. Meskipun ledakannya tak terlalu besar, dampaknya sangat mematikan. Orang yang terkena bom kimia akan hangus terbakar. Bahkan, jika terhirup, akan merusak organ dalam. Bom ini diledakkan dari jarak jauh menggunakan remote control.