Jayapura – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror sudah menangkap delapan terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Kabupaten Jayapura, Papua. Penangkapan terhadap kedelapan terduga teroris dilakukan pada waktu berbeda.
“Mereka adalah teroris dari jaringan JAD yang ada di Lampung dan Medan,” kata Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Papua, Brigjen Pol Yakobus Marjuki di Jayapura, Papua, Rabu, (11/12).
Dikatakan Yakobus, satu terduga teroris ditangkap pada 6 Desember lalu. Sedangkan tujuh lainnya dibekuk sehari kemudian atau pada 7 Desember 2019. Dari hasil penggeledahan terhadap para terduga juga didapat barang bukti bom yang sudah dirakit dan siap diledakkan.
Ditegaskan Yakobus, pihaknya sudah sedini mungkin melakukan deteksi. Dia juga memastikan bila ditemukan indikasi teroris akan segera dilakukan penegakan hukum.
Dipaparkannya juga, sekarang ini pengamanan di Bumi Cenderawasih semakin diperkuat, setelah penangkapan tersebut. Terlebih mendekati Pekan Olahraga Nasional (PON) XX, 2020
“Untuk pengamanan pengamanan PON sendiri, kami (Polda Papua) sudah merencanakan beberapa langkah prediksi soal daerah mana saja tingkat kerawanannya, berapa personel yang dibutuhkan, ancaman apa saja yang timbul,” jelasnya.
Disebutkannya juga sebanyak 8.410 petugas dikerahkan dalam pengamanan PON tersebut. Petugas yang dikerahkan terdiri dari 4.250 dari pihak TNI, Kepolsian ada 3.500, Satpol PP 600 personel, Basarnas 50 orang.
“Tentunya (jumlah ) personel fleksibel dan disesuai dengan kebutuhan. Setidaknya, perubahan ini tidak singnifikan. Intinya bahwa kami mengedepankan tindakan prefentif dalam melakukan pengamanan,” tandasnya.