Jakarta – Satu dari delapan terduga teroris yang diringkus Detasemen Khusus )Densus) 88 Antiteror secara beruntun dalam satu hari, Kamis (23/3/2017), di dua wilayah berbeda, belakangan diketahui sebagai donatur aksi teror bom Thamrin tahun 2016.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan, terduga teroris yang menjadi donator bom Thamrin itu bernama Suryadi Mas’ud alias Abu Ridho (45). Dia di tangkap di Bekasi, Jawa Barat.
“Suryadi Mas’ud mendanai bom Thamrin. Selain itu, dia bertugas mengorganisasikan kelompok teror di Indonesia. Dia juga mempunyai koneksi langsung dengan kelompok teroris di Filipina selatan,” kata Martinus kepada wartawan di Gedung Divisi Humas, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (24/3/2017).
Dia menjelaskan, Suryadi Mas’ud ditangkap pada hari yang sama dengan tujuh terduga teroris lain, yakni Nanang Kossim (tewas), Achmad Supriyanto, Icuk Pamulang dan Ojid Abdul Majid, Bambang Eko Prasetyo, Adi Jihadi, M, dan BW.
Martinus menuturkan, Suryadi Mas’ud bersama terduga teroris lain berinisial Nanang Kosim, bertugas melakukan pembelian senjata api ke Filipina untuk melengkapi ‘pengantin’ bom Thamrin.
Suryadi Mas’ud juga menginisiasi terduga teroris bernama Bambang Eko Prasetyo yang ditangkap di Jalan Aria Putra, Ciputat, Tangerang Selatan, berangkat ke Filipina untuk mengikuti latihan militer.
“Dua terduga teroris lain yang kami tangkap pada hari yang sama, M dan Adi Jihadi juga satu kelompok dengan Suryadi Mas’ud. Empat terduga teroris yang kami tangkap di Jalan Raya Cilegon Anyer Ciwandan, Banten, juga masuk jaringan Suryadi Mas’ud,” jelas Martinus