Tulungagung – Densus 88 melakukan penggerebekan terduga teroris di Tulungagung dan Nganjuk, Jawa Timur, Selasa (30/3/2021). Dari rumah terduga teroris di Tulungagung, Densus 88 menyita dua buah pistol.
Penggeledahan dilakukan setelah tim Densus 88 menangkap terduga teroris NM dan istrinya, MB serta anaknya yang masih balita. Penangkapan dilakukan di Dusun Ngipik, Desa Tenggur, Kecamatan Rejotangan, Tulungagung.
Perangkat Desa Tenggur Purwanto mengaku sempat diminta untuk menyaksikan proses penggeledahan yang dilakukan oleh Densus 88. Dia jadi saksi dalam penggeledahan tersebut.
“Jadi tadi itu jam dua lebih sedikit saya disuruh untuk mencari Pak RT dan Pak RW, kemudian diminta KTP dan dimintai keterangan. Kemudian saya jadi saksi untuk menggeledah rumah,” ujar Purwanto, Selasa (30/3/2021).
Dalam penggeledahan itu, Densus 88 menemukan sejumlah barang bukti, Di antaranya adalah dua pucuk senjata api jenis pistol beserta sejumlah amunisi. Selain itu ditemukan pula sebuah parang kecil dan sejumlah barang bukti lainnya.
Penggeledahan sendiri dilakukan sekitar pukul 14.00 WIB. Seorang polisi sempat menyebut NM langsung dibawa ke Surabaya, sedangkan istrinya MB dan anaknya dibawa ke Polres Tulungagung untuk menjalani pemeriksaan.
Selain di Tulungagung, Densus 88 Antiteror juga melakukan penggerebekan dan penangkapan terduga teroris di Nganjuk. Rumah terduga teroris yang di datangi Densus 88 Nganjuk berada di Dusun Kentingan, Desa Puhkerep, Rejoso.
“Iya tadi dari Densus 88 telah amankan terduga teroris di Dusun Kentingan Desa Puhkerep, Kecamatan Rejoso,” ujar Kapolres Nganjuk AKBP Harviadhi Agung Pratama.
Penangkapan terduga teroris, dilakukan sekitar pukul 12.30 WIB. Penangkapan melibatkan pengamanan dari Polres Nganjuk. Terduga Teroris yang di amankan adalah seorang pria berinisial LAM.
“Kurang lebih pukul 12.30 WIB telah amankan terduga terorisnya. Untuk terduga teroris seorang pria untuk detailnya nanti mabes yang akan rilis,” kata Harvi.
Harvi mengatakan Polres Nganjuk hanya sebatas membantu pengamanan dalam penangkapan tersebut. Dalam pengamanan tersebut, sekitar 60 personel dari Polres Nganjuk dikerahkan.
“Kita hanya sebatas membantu pengamanan saja, jumlah kurang lebih satu sampai dua SST atau sekitar 60-an personil,” kata Harvi.