Lembang – Seorang pedagang cilok berinisial AS, asal Kampung Tugulaksana RT 03 RW 11, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, sudah ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror karena diduga sebagai teroris.
Pada Jumat (5/4) sekitar pukul 20.30 WIB, , kediamannya digeledah tim Densus 88 untuk mencari sejumlah barang bukti yang mengarah tindak kejahatan yang disangkakan.
Selama satu jam, Densus 88 beserta Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Cimahi melakukan penggeledahan di rumah kontrakan terduga teroris. Penggeledahan tersebut disaksikan langsung sejumlah aparatur desa termasuk istri dari terduga teroris.
Menurut Ketua RT 03, Jajang Suherman, terduga AS merupakan warga asli Kampung Tugulaksana. Oleh sebab itu, ia dan warga lainnya tidak menyangka jika AS terlibat dalam jaringan teroris.
Baca juga : Satgultor TNI Gelar Latihan Penanggulangan Terorisme
“Dia biasa-biasa saja, ngobrol biasa, gak mencolok, gak ada yang mencurigakan,” kata Jajang kepada wartawan, Senin (8/4).
Disampaikan Jajang, terduga AS baru satu bulan ini mengontrak rumah milik Dede Rukandi karena rumah tinggalnya sedang dalam proses pembangunan.
“Dia tinggal disini baru satu bulan, lamanya sih tinggal di RW 12 Tugulaksana,” terangnya.
Berkenaan keseharian terduga teroris, dia menerangkan, AS tidak memiliki pekerjaan tetap. Jika sedang tidak ada pekerjaan, AS biasa berjualan keliling menggunakan sepeda motor untuk menafkahi istri dan anak-anaknya.
“Dia gak punya pekerjaan tetap, kadang jualan, kaya cilok, sate,” paparnya.
Di rumah kontrakannya, dibeberkan Jajang, AS tinggal bersama istri dan kedua anaknya yang masih kecil. Selama beberapa hari ini, istrinya pun mencari AS karena berhari-hari tidak kunjung pulang.
“Dia tinggal di sini sama istrinya, ada dua orang anak, yang satu enam tahun, yang satu sekitar dua tahunan, istrinya juga dari hari Selasa pekan lalu nyari-nyari AS,” bebernya.
Sementara itu, Ketua RW 11 Tugulaksana, Maman Setiawan mengaku tak tahu kapan terduga AS diamankan pihak kepolisian. Namun, dari rumah yang disewa AS untuk tinggal sementara, terlihat petugas tengah mengamankan beberapa barang untuk proses pengidentifikasian.
“Saya lihat kaya batu batere kecil 18 buah, beberapa handphone, pedang, bukti transfer uang dibawa, gak penuh satu koper,” ucapnya.