Garut – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) bersama Densus 88 Antiteror
mengadakan sosialisasi upaya mencegah penyebaran paham radikalisme dan
intolreansi di lingkungan pendidikan. Kegiatan yang diikuti oleh 205
kepala sekolah dan guru BK se-Kabupaten Garut tersebut dilakukan di
Koropeak, Suci, Kecamatan Karangpawitan, Rabu (31/7).
Kepala Kemenag Kabupaten Garut, Dr. H Saepulloh, S. Ag., M. Pd.I.,
mengutarakan terkait radikalisme dan intoleransi menjadi ancaman yang
serius untuk kerukunan dan persatuan bangsa.
Pengisi materi dari Densus 88 menjelaskan lebih dalam terkait cikal
bakal seseorang menjadi teroris, serta bagaimana mencegah agar tidak
terjadi hal tersebut. Terdapat peran guru didalamnya untuk menanamkan
nilai – nilai kebangsaan serta toleransi kepada siswa.
Hadir juga seorang yang menjadi mantan anggota NII (Negara Islam
Indonesia), Asep Nugroho dari Prabu Foundation. Ia membagikan
pengalamannya terkait seseorang yang terpapa paham radikalisme serta
proses deradikalisasinya. Pengalaman hidupnya menjadi inspirasi bagi
seluruh peserta yang hadir, agar lebih waspada akan pemahaman radikal
yang dapat merusak bangsa.
Sosialisasi terkait upaya mencegah radikalisme di sekolah ini sangat
di apresiasi oleh seluruh peserta. Dengan adanya kegiatan ini, para
peserta sangat terbantu akan pengetahuan dan wawasan terkait
radikalisme ini.