Subang – Buummmm… Satu ledakan keras memecahkan kaca jendela salah satu kamar hotel tempat atlet Asian Games 2018 menginap, Kamis (9/8) pagi. Masyarakat seketika panik dan berlarian mencari tempat aman. Suasana jadi riuh dan mencekam.
Sayup-sayup, seorang wanita terdengar menjerit meminta tolong dari dalam kamar yang berada di lantai 3. Sejumlah warga langsung berkerumun di bawah hotel untuk melihat asal suara jeritan. Sementara aparat kepolisian dari Polres Subang yang baru datang lekas bergerak mengepung hotel.
Dalam suasana yang masih mencekam, layar besar di depan hotel tiba-tiba menayangkan tiga orang pria yang diketahui merupakan teroris. Mereka menyebut sudah menyandera para penghuni di hotel tersebut. Untuk membebaskan para sandera, mereka meminta polisi membebaskan rekan-rekan mereka yang sudah ditangkap.
Menanggapi permintaan itu, polisi langsung mengirim tim negosiator. Namun negosiasi buntu. Tak ada titik temu. Buuummmm… Teroris kembali meledakkan bom yang kali ini dilakukan di sebuah mobil yang terparkir depan hotel.
Mendapat ancaman seperti itu polri tak kehabisan cara. Mereka lantas menerjunkan tim penjinak bom (Jibom) Gegana Sat Brimob Polda Jabar. Sejumlah personel Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror berseragam hitam-hitam mengepung dari berbagai sisi baik dari atas hingga dari pintu bawah.
Pada akhirnya tim Densus 88 Antiteror berhasil melumpuhkan tiga teroris. Dua orang tewas ditembak, sementara satu orang ditangkap dalam kondisi luka.
Rangkaian kejadian teror ini sejatinya bukan kejadian sebenarnya. Ini hanya sebuah simulasi antiteror dalam rangka pengamanan Asian Games 2018. Dan Kabupaten Subang menjadi salah satu daerah yang menggelar Asian Games.
Kegiatan simulasi ini disaksikan AsOps Kapolri Irjen Deden Juhara, Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto, Pangdam Siliwangi Mayjen TNI Besar Harto Karyawan dan seluruh Kapolres di Jawa Barat.
“Simulasi antiteror ini adalah rangkaian operasi Pamong Praja Lodaya 2018 dengan sasaran pengamanan seluruh aktivitas Asian Games 2018. Polda dibantu sepenuhnya Kodam menciptakan situasi kondusif, bukan hanya di venue tapi seluruh Jabar harus aman,” kata Kapolda Jabar, Agung Maryoto.
Teroris, sambung Agung, menjadi salah satu yang jadi fokus yang diwaspadai. Ia mengatakan berbagai langkah sudah dilakukan Polda Jabar untuk mencegah aksi teror selama berlangsungnya Asian Games.
“Kita melakukan penangkapan-penangkapan untuk preventif. Sebelum melakukan tindakan terorisnya kita comot dulu,” ucapnya.
Sementara itu, AsOps Kapolri Irjen Pol Deden Juhara menyatakan, untuk pengamanan Asian Games baik di Jabar, Palembang dan Jakarta sudah siap. Ribuan hingga ratusan ribu personel siap dikerahkan.
“Dari tanggal 18 sampai 22 Agustus kita ada 3.700 personel. Di luar itu, bisa sampai 1.000,” ucapnya.