Jakarta – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror melakukan penyergapan terhadap 13 terduga teroris di sejumlah lokasi di Banten dan Pekanbaru pada Jumat (27/7). Sebanyak delapan terduga teroris disergap di beberapa lokasi di Banten dan lima terduga teroris lainnya diciduk di beberapa lokasi di Pekanbaru.
Kedelapan terduga teroris yang ditangkap di Banten adalah AS, NVR, AD, ARM, IDO, STO, SDR, dan JRM. Sedangkan lima terduga teroris yang diamankan di Pekanbaru yakni AHD, NSR, RSL, RH, dan MPA. Sebagian besar dari mereka diduga kuat berafiliasi dengan kelompok Jamaah Anshor Daulah (JAD). Saat ini, ke-13 terduga teroris yang ditangkap sudah dibawa ke Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, untuk menjalani pemeriksaan.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Mohammad Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Minggu (29/7) mengungkapan, selain diduga berafiliasi dengan JAD, beberapa terduga juga diketahui pernah melakukan pelatihan militer teroris.
Terduga AS dan IDO yang ditangkap di Banten, kata Iqbal, tergabung dalam kelompok JAD dan berperan sebagai perekrut dan pendoktrin dalam pelatihan di Pulosari, Kabupaten Pandeglang pada 22 Januari 2017.
Sementara terduga NVR yang juga diciduk di Banten terlibat dalam pembuatan jadwal pelatihan militer bersama STO, SDR, dan JRM. Untuk tersangka ARM, sambung Iqbal, diketahui pernah mengikuti rapat di pondok pesantren Batu, Malang, Jawa Timur untuk membahas rencana pengeboman natal dan tahun baru 2016.
“Sedangkan terduga AD yang juga ditangkap di Banten pernah mendeklarasikan masuk dalam kelompok ISIS dan menjadi instruktur latihan di Pulosari,” kata Iqbal.