Densus 88 Akan Terus Antisipasi Terorisme di Indonesia

Jakarta – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri dipastikan terus mengantisipasi terorisme di Tanah Air. Hal itu terlihat dari penangkapan belasan terduga teroris hingga baku tembak dengan kelompok teror beberapa waktu lalu.

“Densus terus bekerja bersama dengan instansi yang lain bagaimana betul-betul mengantisipasi agar tindakan terorisme di Indonesia ini bisa dicegah,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono, dalam keterangannya, Rabu (3/3).

Rusdi mencatat Densus 88 menangkap warga Desa Tambakrejo, Kediri, Jawa Timur, SD, 57, pada Selasa, 2 Maret 2021. Namun, keterlibatan pria itu belum disebutkan.

“Itu merupakan bagian pengembangan dari 12 tersangka kemarin,” ucap Rusdi.

Sebanyak 12 orang terduga teroris dibekuk di Jawa Timur pada Jumat, 26 Februari 2021. Mereka, yakni UBS alias F, TS, AS, AIH alias AP, BR, RBM, Y, F, ME, AYR, RAS, dan MI. Belasan terduga teroris itu telah mempersiapkan perang. Jaringan Jamaah Islamiyah (JI) ini ikut latihan bela diri hingga merancang bungker untuk pembuatan senjata maupun bom rakitan.

“Densus telah melakukan kegiatan-kegiatan pencegahan sehingga aksi itu tidak terjadi. Tapi yang jelas rencana mereka sudah siap,” ungkap jenderal bintang satu itu.

Menurut dia, terduga teroris itu juga telah mempersiapkan rute melarikan diri usai beraksi. Namun, Rusdi belum mau menjelaskan detail rute pelarian itu.

“Itu nanti (disampaikan), yang penting mereka sudah mempersiapkan semua. Jadi sudah matang bagaimana merencanakan aksinya,” ujar Rusdi.

Selain menangkap terduga teroris, personel TNI-Polri dalam Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya terlibat baku tembak dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). Kontak tembak terjadi pukul 11.30 WITA, Selasa, 23 Februari 2021, di Salubanga, Parigi Moutong, Sulteng.

Anggota kelompok MIT Poso pimpinan Ali Kalora itu terluka, tetapi berhasil melarikan diri. Baku tembak kembali terjadi sekitar 18.20 WITA pada Senin, 1 Maret 2021, di pegunungan Andole, Kecamatan Poso, Pesisir Utara. Sebanyak tiga orang tewas dalam kontak tembak itu.

Sebanyak dua orang yang tewas merupakan anggota kelompok MIT Poso, Alvin dan Khairul. Satu lainnya ialah prajurit TNI Kopda Anumerta Dedi Irawan. Kini, buronan dari MIT Poso tinggal sembilan, setelah dua orang dinyatakan tewas.