Madiun – Napi eks teroris di Lapas Kelas 1 Madiun, Hamrudin (37) tak
kuasa menahan air matanya saat mengucap ikrar setia kepada NKRI.
Sambil menahan isak tangis, ia terbata-bata membaca ikrar tersebut.
Warga Makassar ini menyesali perbuatannya yang sempat bergabung dengan
kelompok teroris.
“Saya sadar, perbuatan saya keluar dari tanah air. Padahal negara ini
telah memfasilitasi dan membimbing saya agar bisa ikrar setia NKRI.
Kita lahir dan hidup di Indonesia, maka harus kembali ke Indonesia,”
kata Hamrudin kepada wartawan di Lapas Kelas 1 Madiun, Kamis
(22/2/2024).
“Negara kita tidak melarang beribadah. Tidak ada hal-hal yang
bertentangan dengan NKRI terhadap syariat Islam,” imbuh Hamrudin.
Hamrudin terus mengusap air matanya sembari menjawab satu per satu
pertanyaan yang dilontarkan awal media. Ia mengaku menyesali
perbuatannya lantaran telah bergabung dengan organisasi yang menentang
kedaulatan dan keutuhan Bangsa Indonesia.
“Kepada para saudara saya yang masih tertahan dengan prinsip dan
ideologi yang dibela, tolong pikirkan baik-baik, karena negara
Indonesia tidak menghalangi seseorang untuk berdakwah,” ucapnya.
Hamrudin memimpin pembacaan ikrar setia pada NKRI dan ditirukan dua
rekan lain Bustar (37) asal Makassar dan Riza Bagus Melian Sugastian
(50) asal Surabaya. Hamrudin dan Bustar merupakan anggota kelompok
terorisme Jamaah Ansharut Daulah (JAD).