Jakarta – Pengamat politik Arbi Sanit mengatakan, aksi unjuk rasa yang mengatasnamakan agama dikhawatirkan menjadi polemik baru bagi bangsa Indonesia, yakni kemungkinan terburuk yaitu pembentukan negara teroris.
Hal itu disampaikan Arbi Sanit dalam diskusi bertajuk “Makin Ketat di Putaran Kedua: Kok Masih Main SARA?” di Menteng, Jakarta Pusat, kemarin. “Negara akan kacau. Orang radikal di luar negeri akan pulang. Dari situ akan ada (peluang) pembentukan negara teroris,” katanya.
Dijelaskan, dalam aksi demo yang sering terjadi, massa datang dari berbagai daerah dan itu akan sangat sulit dibendung, sehingga membuka peluang adanya penyusup dari kalangan radikal.
“Khawatirnya, nanti masuk kekuatan dari luar, ISIS. Lalu, ratusan orang yang merupakan kelompok teroris dari Filipina. Mereka akan pulang dan berkuasa kalau di sini ada kerusuhan,” ujarnya.