Delapan WN Tajikistan Ditahan di AS Terkait Aktivitas Terorisme

Jakarta – federal menangkap delapan pria dari Tajikistan dengan alasan
kekhawatiran tentang potensi aktivitas teroris di wilayah AS, menurut
sumber..  Delapan pria yang tinggal di Los Angeles, New York, dan
Philadelphia ditahan awal bulan ini dan didakwa melanggar
undang-undang imigrasi sipil AS oleh Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai.

Delapan warga negara Tajikistan tersebut masih ditahan ICE sambil
menghadapi proses imigrasi, menurut dua sumber yang berbicara kepada
CBS tanpa menyebut nama.

Beberapa sumber yang mengetahui penyelidikan tersebut mengatakan
kepada CBS News bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa serangan
sasaran yang tepat telah direncanakan.

Sementara para pejabat AS mengatakan tidak ada ancaman yang akan
terjadi di tanah air. Para tahanan tersebut dikatakan memiliki
hubungan dengan ISIS, menyeberang ke AS melalui perbatasan barat daya
antara tahun 2023 dan 2024.

Namun, saat itu petugas imigrasi belum memiliki informasi yang
menghubungkan mereka dengan kelompok teroris.
Para migran yang memasuki AS tanpa dokumentasi yang memadai kemudian
ditangkap dan kemudian dibebaskan di AS dengan pemberitahuan untuk
hadir di pengadilan imigrasi, menurut seorang pejabat senior di
Departemen Keamanan Dalam Negeri.

Kemudian penegak hukum Federal mendapat informasi intelijen –
orang-orang tersebut berada di AS dan kemungkinan besar memiliki
hubungan dengan ISIS, menurut sumber.

Satuan Tugas Terorisme Gabungan FBI membuka penyelidikan. Para
penyelidik mengawasi komunikasi mereka dan mengikuti aktivitas mereka
di media sosial seperti ruang obrolan dan situs terenkripsi, menurut
salah satu sumber.

FBI kemudian mengungkap bahwa orang-orang tersebut berpotensi memiliki
hubungan dengan ISIS dan penyelidik memperoleh surat perintah FISA
dari pengadilan. Penyidik pun melakukan pengawasan terhadap para pria
tersebut