Denpasar – Sebagai upaya menangkal radikalisme yang memecah belah
persatuan dan kerukunan antar umat beragama di Bali mendeklarasikan
Aliansi Kebhinekaan di Gong Perdamaian, Kerta Langu, Kesiman,
Denpasar, Sabtu (30/3/2024). Aliansi Kebhinekaan didalamnya terdapat
gabungan dari beberapa Ormas terbesar yang bergerak dibidang keagamaan
salah satunya MUI ,” Majlis Ulama Indonesia,” Banser, PHDI, Forgas,
PGI Walubi dan lain lain.
Penggagas terbentuknya Aliansi Kebhinekaan Arya Bagiastra SH,MH,
CTA,FSAI, Tokoh muda Bali juga sebagai Ketua Forgas. Arya Bagiastra
mengatakan terbentuknya Aliansi Kebhinekaan untuk membangun kepedulian
masyarakat Bali, untuk menjaga kerukunan kebhinekaan dan toleransi,
mempererat tali Persaudaraan antara umat dan masyarakat Bali .
“Membangun umat dan masyarakat yang harmonis saling pengertian, hormat
menghormati serta mengedepankan kebersamaan diatas prinsif-prinsif
kesetaraan ,keadilan dan perdamaian,” katanya
Arya Bagiastra berharap masyarakat Bali bisa memberikan inspirasi dan
motivasi guna menjalin rasa persatuan,demi terwujudnya Negara yang
berkarakter. Mendorong peran pemerintah dan swasta demi terwujudnya
toleransi serta keharmonisan masyarakat di Bali.
Disebutkan bahwa Aliansi Kebhinekaan Bali siap bersinergi dan
bekerjasama dengan elemen elemen Masyarakat Bali lainya yang memiliki
visi dan misi yang sama untuk secara bersama sama menjaga, merawat dan
memperkokoh Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Juga
siap mencegah dan melawan setiap usaha atau tindakan yang dapat
merusak, memecah belah, mengganggu kerukunan, ketentraman, kedamaiaan
dan ketertiban masyarakat Bali khususnya dan kerukunan kebangsaan
nasional pada umumnya.
Bahwa Aliansi Kebhinekaan Bali siap menggunakan segala kemampuan dan
potensi yang di miliki demi menjaga Kebhinekaan, kerukunan, toleransi
dan keharmonisan masyarakat di Bali.
Turut hadir PJ Gubernur Bali, yang diwakili Kesbangpol Provinsi Bali
Drs Gusti Ngurah Wiryanata M.Si. Ketua MUI Bali Drs. H.Mahrusun
Handoyo M.Pd.I., Ketua Fogas Arya Bagiastra SH. MH. CTA. FSAI., Ketua
FKUB Provinsi Bali Ida Penglingsir Putra Sukahet. (RF)
Berikut pernyataan sikap dan deklarasi Aliansi Kebangsaan:
1. Aliansi Kebhinekaan Bali dibentuk untuk menjadi wadah dan rumah
besar bersama untuk segenap Organisasi Masyarakat, Tokoh Masyarakat,
Tokoh Agama. Tokoh Adat, Masyarakat Etnis Nusantara khususnya di Pulau
Bali derni menjaga dan merawat 4 (empat) pilar kebangsaan Pancasila,
UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI guna mewujudkan dan memperkokoh
Persatuan dan kesatuan Bangsa, keharmonisan, kerukunan dan kedamaian
masyarakat Bali.
2. Bahwa Aliansi Kebhinekaan Bali secara tegas menolak sikap-sikap
intoleransi, rasisme dan radikalisme yang dapat merusak kerukunan umat
beragama, Keragaman Etnis Nusantara, keharmonisan dan kedamaian
masyarakat Bali yang dapat memecah belah elemen bangsa Indonesia
secara Nasional
3. Bahwa kami Aliansi Kebhinekaan Bali mengecam keras sikap dan
Tindakan intoleran, rasis dan radiikal dari oknum-oknum Masyarakat
ataupun pihak-pihak yang ingin merusak kerukunan antar umat beragama,
keragaman etnis serta keharmonisan dan kedamaian masyarakat Bali yang
sangat kita cintai.