Damaskus – Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) pada Minggu (3/12/2017) mengumumkan keberhasilan pembebasan pinggir timur Deir Az-Zour di Suriah Timur dari IS. Dalam sebuah pernyataan, YPG mengatakan, pasukannya telah membebaskan daerah di sisi timur Sungai Eufrat dengan dukungan koalisi antiteror pimpinan AS dan pasukan Rusia.
Kelompok itu menyampaikan terimakasih kepada Amerika Serikat dan Rusia atas dukungannya guna menghapuskan kehadiran petempur ISIS di sisi timur Provinsi Deir Az-Zour. Ini juga merupakan pertama kali kelompok Kurdi menyampaikan terimakasih kepada Rusia atas dukungannya.
Pasukan Demokratik Suriah (SDF), yang dipimpin YPG memulai operasinya melawan ISIS di pinggir timur Deir Az-Zour pada September lalu. Sementara militer Suriah, sebagaimana dikutip Xinhua, Senin (4/12/2017) pagi, bergerak maju di pinggir Kota Al-Bukamal di pinggir tenggara Deir Az-Zour di dekat perbatasan Irak, sebagai bagian dari operasinya untuk mengusir petempur ISIS ke luar Provinsi Deir Az-Zour.
Deir Az-Zour telah menjadi Ibukota Ekonomi buat ISIS, dan militer Suriah telah melucuti kubu penting kelompok fanatik itu di sana, terutama Ibukota Deir Az-Zour dan Kota Al-Mayadeen serta Al-Bukamal, yang cukup strategis.
Pasukan Pemerintah Suriah dan SDF secara terpisah telah memerangi anggota ISIS di Deir Az-Zour. Koordinasi tampak dilakukan oleh Amerika Serikat, pendukung utama kelompok Kurdi tersebut, dan Rusia –sekutu utama pasukan Pemerintah Suriah.
Pada Kamis (30/11/2017), Utusan Khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura mengatakan, dirinya berencana memperpanjang pembicaraan perdamaian Suriah sampai 15 Desember. Babak baru pembicaraan yang dimulai pada Selasa, mulanya dijadwalkan ditutup pada 1 Desember.
De Mistura menggambarkan pembicaraan pada pekan lalu “profesional dan serius” ketika ia berbicara dalam taklimat mengenai pembicaraan antar-Suriah yang dimulai di Jenewa dengan harapan rendah mengenai hasilnya. De Mistura juga menggambarkan suasana pembicaraan berbeda dari suasana sebelumnya “pada kedua pihak”.