Daya Tangkal Generasi Muda Terhadap Radikalisme Perlu Terus Ditingkatkan

Banjarmasin – Daya tangkal generasi muda sebagai kelompok rentan
terhadap paparan radikalisme perlu terus ditingkatkan. Hal itu
dikatakan oleh Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan
Terorisme (BNPT) Prof. Dr. Irfan Idris MA.

“Melakukan kontra radikalisme dan peningkatan daya tangkal menjadi
upaya penting saat ini karena kelompok terorisme terindikasi menyasar
generasi muda bahkan anak-anak Sekolah Dasar untuk disusupi paham
radikal,” kata Irfan di Banjarmasin, Jumat (15/9/2023).

Irfan mengungkapkan bahwa dari survei BNPT indeks potensi radikalisme
cenderung lebih tinggi di kalangan generasi muda termasuk juga
perempuan. Survei itu menilik beberapa kasus aksi terorisme yang
belakangan terjadi di Indonesia dengan melibatkan anak-anak dan sosok
perempuan.

Oleh karena itu, dia mengajak semua pihak turut serta menumbuhkan
sikap toleransi serta cinta Tanah Air kepada generasi muda termasuk
anak-anak sejak dini melalui pengamalan nilai-nilai Pancasila.

Khusus kepada orang tua, Irfan mengingatkan agar memberikan
pendampingan dan pengawasan terhadap penggunaan gawai pada anak
lantaran banyak paham radikal disusupi melalui saluran internet dengan
arus informasi di media sosial yang masif.

“Jangan menjerumuskan anak mendapatkan informasi negatif ketika orang
tua membebaskan anak bermain ponsel pintar tanpa pengawasan,” tutur
Irfan.

Sementara Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT)
Kalimantan Selatan Aliansyah Mahadi mengatakan pihaknya secara
intensif melaksanakan program bertajuk “Salam Anak Indonesia, Aku
Bangga Jadi Anak Indonesia” yang diharapkan terus mengedukasi anak
agar tumbuh jiwa nasionalisme sekaligus membentengi diri dari paham
radikal.