Mamuju – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memandang generasi muda miliki potensi untuk ikut melawan radikalisme, utamanya dalam hal pencegahan, karenanya Badan Nasional yang bermarkas di Bogor ini mendorong peran pelajar untuk ikut melawan radikalisme dengan menjadi penyebar gagasan damai.
Hal ini dilakukan dengan menggelar lomba video pendek bertema “Kita Boleh Beda” di kalangan pelajar setingkat SMA. Kegiatan ini dihelat di d’maleo hotel, Mamuju, Sulawesi Barat. Rabu (05/10).
Hadri dalam kegiatan ini antara lain Swastika Nohara, sineas muda Film Indonesia dari multivision films. Kegiatan ini adalah terobosan baru dalam mengungkap fakta tentang bagaimana pelajar memahami arti perbedaan di lingkungan mereka. Perbedaan bukanlah sesuatu yang harus dihindari, tetapi perlu dikembangkan sesuai dengan fakta bangsa ini yang masyarakatnya beragam. Karenanya pelajar harus mampu menjadi penyebar gagasan damai.
Hasil kreatifitas para pelajarpun mendapat apresiasi dari para juri, mereka mengaku takjub dengan hasil kreasi video pendek pelajar Mamuju. “Eksplorasi mereka di luar dugaan, tema dan judul sangat lugas; tidak hanya persoalan terorisme tapi menyasar dimensi lain,” ujar salah seorang juri.
Sementara itu, sekretaris Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Sulawesi Barat, Ashari Rauf, mengatakan bahwa format ini sangat menarik dan memacu semangat generasi muda untuk terlibat dalam upaya pemerintah melawan radikalisme dan terorisme.
“(ini adalah,red) sesuatu hal yang baru dan berbeda di mana pendekatan pencegahan terorisme dilakukan dalam kemasan berbeda,. Kita berharap event sejenis bisa digarap dalam skala yang lebih luas sampai insan kampus, tentu dengan memprioritaskan sineas pemula,” terangnya.
Dalam penilaian kali ini, juri memilih tiga video terbaik untuk mewakili Sulawesi Barat dalam ajang nasional di Jakarta bulan November 2016.