Dari Kampus untuk Indonesia: Menyemai Moderasi, Menolak Radikalisme

Surabaya – Semangat kebangsaan dan nilai keimanan kembali digelorakan dari ruang kampus. Indika Foundation bersama Global Peace Youth Surabaya berkolaborasi dengan Pusat Karir dan Keberdampakan Alumni (PKKA) Universitas Airlangga menggelar Mini Booth Camp bertema Freedom of Belief & Culture of Tolerance, Sabtu (20/9/2025) di Gedung ASEEC Kampus Dharmawangsa–B.

Acara ini menjadi ruang bersama bagi mahasiswa, tokoh agama, dan komunitas lintas iman untuk memperkuat budaya toleransi sekaligus menolak benih radikalisme.

Lastiko Endi Rahmantyo, M.Hum., perwakilan DPKKA UNAIR, mengingatkan generasi muda agar tidak diperbudak algoritma media sosial, tetapi menjadikan moralitas sebagai pijakan.

“Jika hanya mengikuti algoritma, cara pandang kita akan sempit. Di UNAIR ada motto excellent with morality, artinya setiap langkah mahasiswa dan alumni harus menjunjung tinggi nilai moralitas,” ujarnya.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Surabaya, Dr. H. Muhammad Yazid, M.Si., menegaskan bahwa bangsa ini akan tetap kokoh bila warganya mampu saling menghormati keyakinan.

“Kerukunan lahir dari tiga hal: toleransi, moderasi, dan penolakan radikalisme. Jangan membeda-bedakan agama, karena hakikatnya kita semua bersaudara,” katanya.

Pesan senada disampaikan Achmad Reza Rafsanjani, Duta Damai Regional Jawa Timur. Menurutnya, tantangan intoleransi kini tidak hanya hadir di dunia nyata, tetapi juga di ruang digital. 

“Literasi digital harus diperkuat, hoax dan ujaran kebencian harus dilawan. Kita perlu menghadirkan narasi damai yang dekat dengan generasi hari ini,” tegasnya.

Sementara itu, Yesi Rahma Mustika, Koordinator Global Peace Youth Surabaya, menyampaikan bahwa harmoni adalah kunci perdamaian.

“Konflik bukan selalu perang. Harmoni bisa lahir dari sikap menghargai keberagaman, regulasi emosi, compassion, dan integritas. Yang terpenting, mulai bergerak, sekecil apa pun,” ungkapnya.

Melalui kolaborasi ini, UNAIR bersama komunitas pemuda lintas iman menegaskan kembali panggilan luhur bangsa: menjaga Pancasila, menghidupkan toleransi, dan menebarkan kedamaian sebagai wujud iman sekaligus cinta tanah air.