Bengkulu – Dalam tempo dua hari tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror berhasil menyergap 10 terduga teroris di Provinsi Bengkulu. Penyergapan pertama dilakukan pada Jumat (10/8) terhadap enam terduga teroris di sejumlah wilayah. Pada Sabtu (11/8), giliran empat terduga teroris lagi yang dicokok.
Berdasarkan informasi di lapangan yang dikutip betvnews.com, pada terduga teroris yang ditangkap itu diduga kuat terkait jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Dari enam terduga teroris yang diamankan lebih dulu pada hari Jumat, tiga di antaranya berinisial WL, AY, dan AS. Sementara tiga lainnya belum diperoleh identitasnya.
Terduga WL diamankan di Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu. Kemudian terduga AY diamankan di kontrakannya di Jalan Merapi Ujung Gang Merapi 18 RT 26/09, Kelurahan Panorama, Kota Bengkulu.
Dalam penggeledahan di kontrakan AY, polisi juga menyita barang bukti laptop di dalam tas warna hitam, baju loreng lima stel, pedang, stik, panah warna loreng dan buku-buku. Sementara terduga AS diamankan di Kelurahan Lingkar Timur Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu bersama buku buku bacaan miliknya.
Di hari Sabtu, empat terduga teroris kembali diciduk Densus 88 Antiteror. Keempatnya diduga kuat adalah bagian dari keluarga terduga teroris WL. Keempatnya diamankan dari kediaman WL di kawasan Jalan Prof Hazairin, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu. Keempat terduga itu adalah istri WL, anak (masih bayi) dan dua orang yang diduga adalah adik dari WL.
Lurah Pasar Baru, Yuli Apriansyah, kepada awak media membenarkan penangkapan tersebut. “Tadi kan ada rame-rame, kita langsung ngecek. Memang benar ada polisi yang lagi melakukan penangkapan. Petugas tadi mengamankan empat orang, dan melakukan penggeledahan. Petugas juga membawa barang dari rumah tersebut,” kata Yuli.
Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Coki Manurung melalui Kabid Humas AKBP Sudarno mengatakan seluruh penangkapan terduga teroris dilakukan oleh Densus 88 Antiteror.
“Semua proses ditangani langsung Densus 88 Antiteror. Seluruh terduga diduga terlibat JAD. Sementara hanya itu yang bisa disampaikan,” ucap Sudarno.
Saat ini, ke-10 terduga teroris yang ditangkap sudah berada di Mako Brimob Polda Bengkulu untuk menjalani pemeriksaan awal.