Jakarta – Aksi keji teroris terjadi di Provinsi Balochistan, Pakistan.
Sebanyak 50 orang tewas dalam serangan teroris sepanjang 24 jam. Salah
satunya serangan terhadap bus dan truk yang menewaskan 23 penumpang.
Surat kabar Pakistan Dawn pada Senin (26/8/2024), dengan mengutip
otoritas setempat, melaporkan bahwa serangan dimulai pada Minggu
(25/8/2024) malam, menargetkan pos-pos polisi dan kantor penegakan
hukum di sejumlah kota provinsi, termasuk Mastung, Kalat, Pasni, dan
Suntsar, yang menewaskan setidaknya 14 anggota personel keamanan.
Teroris dilaporkan melakukan ledakan dan serangan granat, serta
meledakkan jalur kereta api di dekat Kota Mastung.
Insiden terpisah terjadi pada Senin pagi ketika setidaknya 23 orang
tewas di distrik provinsi Musakhail, lapor Dawn, mengutip seorang
pejabat. Selain itu, ada pula orang-orang yang secara paksa diturunkan
dari bus, van, dan truk di jalan tol serta ditembak oleh pria
bersenjata setelah identifikasi dilakukan.
Kemudian pada hari yang sama, Hubungan Masyarakat Antar-Layanan
(ISPR), sayap media militer Pakistan, mengatakan bahwa 21 teroris
tewas sebagai hasil dari tindakan responsif bersama yang diambil oleh
pasukan keamanan dan lembaga penegak hukum negara tersebut.
Tanggung jawab atas serangan di Musakhail kemudian diklaim oleh
Tentara Pembebasan Balochistan, kelompok yang dilarang di Pakistan.
Kemudian pada Senin, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria
Zakharova, menyampaikan belasungkawa mendalam dari Moskow kepada
keluarga para korban dalam serangan tersebut, serta mendoakan
“pemulihan yang cepat” bagi mereka yang terluka.
“Kami sangat sedih mendengar tentang hilangnya puluhan nyawa di
Pakistan akibat serangan militan brutal di Provinsi Balochistan pada
25 dan 26 Agustus,” kata pejabat tersebut dalam sebuah pernyataan.