Dai Diajak Perbaiki Masyarakat Melalui Dakwah

Jakarta – Dai adalah figur yang dipercaya oleh masyarakat. Karena itu,
dai harus bisa mempengaruhi dan membentuk persepsi masyarakat melalui
dakwah.

Hal itu dikatakan Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis
dalam Standardisasi Dai MUI Angkatan ke-29, Senin (26/2/2024). Kiai
Cholil menilai, persepsi tersebut bisa membentuk masyarakat sesuai
yang disampaikan oleh dai melalui dakwahnya.

Oleh karena itu, Kiai Cholil Nafis mengajak para dai untuk memperbaiki
masyarakat melalui dakwah yang disampaikannya.

“Harus bisa menempatkan sebagai orang yang bisa mempengaruhi orang.
Rajin sholat dan menghargai orang lain. Momentum dan ceramahnya bisa
kapan pun, masyarakat persepsinya seperti apa itu kita yang bentuk.
Kita harus bisa merubah perilaku masyarakat,” kata kiai Cholil dikutip
dari MUI Digital.

Kiai Cholil yang hadir melalui zoom karena sedang berada di Aljazair
ini menyampaikan, profesi dai sangat bergengsi dan terhormat. Apalagi
sangat aktif menyapa dan bersama masyarakat.

Ia juga mendorong agar para dai menerapkan metode dakwah yang efektif
untuk memperbaiki perilaku masyarakat.

Kiai Cholil berpesan, para dai bisa menjaga kepercayaan masyarakat
terhadap dirinya untuk menjadi panutan di masyarakat.

Sehingga, para dai bisa menjadi pemecah masalah di tengah masyarakat.
Apalagi di era globalisasi yang memungkinkan terjadinya persoalan yang
kompleks seperti liberalisme yang sudah menguat menjadi radikal.

“Kalau tidak seperti mereka mengutuk. Feminisme yang tidak mendukung
kesetaraan dengan laki-laki sudah menyimpang,” ujarnya.

Lebih lanjut, kiai Cholil mendorong agar kompetensi para dai bisa
ditingkatkan. Melalui Standardisasi Dai MUI, para dai diharapkan
memiliki persepsi yang sama untuk memperbaiki perilaku masyarakat.

“Kita asah metodeloginya. Kemampuan mengurai, menyampaikan, kita ada
peta dakwah,” paparnya.