Kebumen – Ada banyak cara yang dilakukan polisi agar bisa lebih dekat dengan masyarakat. Salah satunya melalui kegiatan bakti sosial berupa cukur gratis. Tak hanya sekadar cukur, tapi sambil mencukur kegiatan itu untuk menyampaikan bahaya radikalisme.
Seperti dilakukan Bhabinkamtibmas Polsek Petanahan, Bripka Anggit. Lewat cukur gratis, bintara polisi itu berharap bisa terjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat.
“Kebetulan kepolisian sedang menggelar Operasi Bina Waspada, gerakan menentang segala bentuk kegiatan radikalisme,” katanya, Kamis (25/5).
Bripka Anggit memilih pesantren sebagai lokasi cukur gratis. Kegiatan ini berlangsung di Pesantren Walyatalatof, Desa Grogolbeningsari, Kecamatan Petanahan, atas kerjasama dengan Persatuan Pangkas Rambut Kebumen (PPRK).
“Banyak yang ikut. Kurang lebih ada 50 santri. Tujuan lain agar para santri lebih rapih,” jelasnya.
Dia sengaja menggandeng pesantren agar para santri terhindar dari paham radikal. Pada kesempatan itu, Bripka Anggit juga menjelaskan tentang bahaya narkoba dan intoleransi bagi masa depan.
“Kami sampaikan bahaya paham radikal serta intoleransi, sehingga harus dilawan bersama,” paparnya.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Kebumen AKP Heru Sanyoto menyampaikan apresiasi kegiatan cukur gratis yang digagas Bripka Anggit. Dia berharap kegiatan tersebut bisa menjadi sarana pendekatan kepada masyarakat. Dengan begitu anggota polisi akan mudah menyampaikan pesan kamtibmas.
“Kegiatan ini agar kami semakin dekat. Polri selalu berada di tengah masyarakat,” terangnya.
Berawal saling kenal antara santri dengan Bhabinkamtibmas melalui berbagai kegiatan. Diharapkan jika terdapat persoalan di lingkungan pesantren akan memudahkan koordinasi.
“Masyarakat bisa menjadi mitra buat kami dalam mewujudkan situasi aman dan kondusif,” jelasnya.