Purworejo – Plt Bupati Purworejo Yuli Hastuti mendorong adanya
antisipasi sejak dini ancaman radikalisme di Kabupaten Purworejo
jelang Pemilu Serentak dan Pilkada 2024.
Yuli mengatakan, menjelang pesta demokrasi akbar, seluruh pihak mulai
dari pemerintah, penyelenggara pemilu, aparat keamanan, partai politik
hingga masyarakat harus bersiap diri. Yakni, jangan sampai lengah
dengan radikalisme yang dapat mengganggu persatuan bangsa. “Bukan
hanya mendekati hari pemungutan suara, tetapi sebelum dan sesudah
pemungutan suara,” ujarnya.
Diungkapkan, ancaman yang mungkin muncul yaitu konflik horisontal
antar warga masyarakat hingga faktor eksternal seperti radikalisme
yang berbasis terorisme. “Untuk itu, kami mengharapkan adanya pemilu
yang damai tanpa radikalisme,” kata dia.
Sementara, rapat koordinasi terkait pemilu damai tanpa radikalisme di
Kabupaten Purworejo juga telah dilakukan. Tujuannya untuk meningkatkan
kondusivitas wilayah di seluruh lapisan masyarakat agar tidak terjadi
konflik. Yuli berpesan, agar masyarakat dapat bersikap mawas diri atau
menjaga diri untuk berhati-hati. Yaitu, lebih membentengi diri agar
tidak terafiliasi dalam kegiatan radikalisme atau terorisme.
“Harapannya dengan begitu kondusivitas daerah dapat terkontrol,” sambungnya.
Diungkapkan bahwa dalam laporan Indeks Terorisme Global 2023,
Indonesia disebut menjadi salah satu negara yang paling terdampak
terorisme di kawasan Asia Pasifik. Indonesia berada di urutan ketiga
di Asia Pasifik atau urutan ke-24 secara global.
Adapun Kabupaten Purworejo sendiri menjadi daerah yang tergolong rawan
ancaman radikalisme dan terorisme, baik dari faktor geografis, faktor
sosio-kultural, faktor demografis maupun faktor ekonomi.
“Kita semua harus terus bersikap waspada dan hati-hati terhadap
berbagai kemungkinan yang terjadi, dengan mengambil langkah antisipasi
secara dini. Sehingga kondusivitas daerah akan senantiasa terjaga,
termasuk selama proses Pemilu Serentak dan Pilkada Serentak 2024,”
pungkasnya. (