“Cinta Anak Bangsa” di Banjarmasin: Dongeng, Cita-Cita, dan Upaya Mencegah Radikalisme Sejak Dini

Banjarmasin – Suasana ceria mewarnai Auditorium UIN Antasari Banjarmasin saat ratusan siswa SD mengikuti kegiatan edukatif bertajuk Cerita dan Inspirasi Anak Bangsa (CINTA), yang mengangkat tema “Satu Cinta Seribu Cerita”.

Kegiatan yang digagas oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Selatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan karakter positif pada anak-anak sejak usia dini sebagai bagian dari strategi pencegahan radikalisme.

“Kita ingin membentuk karakter anak-anak sejak awal, agar saat mereka menginjak usia remaja, mereka tidak mudah terpapar paham radikal,” ujar Ketua FKPT Kalsel, Dr. Muhammad Fauzi, didampingi Kabid Perempuan dan Anak, Dr. Hj. Nida Mufidah, M.Pd, dan narasumber Dr. Nur Alfu Laila, M.Pd.

Menggunakan pendekatan kreatif, para siswa diajak mengekspresikan cita-cita dan nilai-nilai kebaikan melalui kegiatan menulis cerita, mendongeng kebangsaan, permainan edukatif, hingga pemutaran video animasi yang sarat pesan damai dan toleransi.

“Melalui cerita, mereka belajar mengenali diri, mengungkap mimpi, dan menyerap nilai-nilai persatuan. Ini cara efektif menanamkan semangat kebangsaan dengan metode yang menyenangkan,” jelas Nida.

Menariknya, kegiatan ini juga terhubung secara daring dengan pelaksanaan serentak di Jakarta, memperkuat semangat kolaborasi dan memperluas dampak program hingga ke berbagai daerah.

“Anak-anak dari dua kota bisa belajar bersama, terhubung dalam semangat cinta tanah air. Inilah bentuk nyata kolaborasi untuk membangun generasi damai,” tambah Fauzi.

FKPT Kalsel menegaskan bahwa pencegahan radikalisme tidak bisa hanya menyasar remaja atau orang dewasa. Justru, pendidikan karakter sejak dini menjadi kunci menciptakan generasi yang tangguh, toleran, dan cinta damai.