Jambi – Terlibat dalam pencegahan terorisme menjadi tugas setiap elemen di masyarakat, tentunya dengan metode dan sarana yang berbeda-beda. Seperti yang diusulkan oleh Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jambi, Lukman Djafrie, yaitu penggunaan tas belanja sebagai sarana.
Itu disampaikan Lukman saat menyampaikan sambutan dalam pembukaan kegiatan dialog Literasi Media sebagai Upaya Cegah dan Tangkal Radikalisme Terorisme di Masyarakat, yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan FKPT Jambi di Kota Jambi, Kamis (4/5/2017).
“Tadi perjalanan ke sini saya baca koran, ada berita tentang kegiatan kami kemarin. Saya senang, karena berita media massa bisa dibaca siapa saja, mulai dari pejabat sampai tukang sayur,” kata Lukman.
Menurut Lukman, kemauan tukang sayur ikut membaca pemberitaan seputar pencegahan terorisme memiliki manfaat ganda. Selain sosialisasi secara langsung, kemauan itu seharusnya bisa dimanfaatkan juga untuk semakin tersebarnya pemberitaan dimaksud secara lebih luas.
“Selama ini tas belanja dari plastik, tidak ada tulisannya. Mungkin akan lebih baik jika tas itu diberi pesan-pesan bahaya terorisme. Jadi sambil menunggu pembeli, dia (penjual) sayur bisa semakin mengerti (bahaya terorisme), dan dia bisa membantu sosialisasi (pencegahan),” urai Lukman.
Purnawirawan polisi yang jabatan terakhirnya adalah Irwasda Polda Jambi tersebut juga mengatakan, masyarakat memang harus dibudayakan untuk membaca. Akan tetapi dia juga berpesan, masyarakat harus diarahkan untuk membaca pemberitaan dari media massa yang pemberitaannya memenuhi standar jurnalistik.
“Kegiatan ini akan mengajarkan kita untuk membedakan seperti apa pemberitaan yang baik dan benar, dan bagaimana pemberitaan yang seharusnya dihindari,” pungkas Lukman.
Kegiatan dialog Literasi Media sebagai Upaya Cegah dan Tangkal Radikalisme Terorisme merupakan salah satu metode yang dijalankan dalam kegiatan dengan nama yang sama. Dua metode lainnya adalah Visit Media, kunjungan ke redaksi media massa pers, dan lomba karya jurnalistik yang mengangkat tema kearifan lokal sebagai sarana pencegahan terorisme. [shk/shk]