Purworejo – Polda Jateng menggandeng KPU Kabupaten Purworejo menggelar Dialog Kebangsaan di Pondok Pesantren An Nawawi Berjan, Purworejo, Senin (13/11). Sasarannya adalah generasi muda agar tidak terseret ke paham radikal dan intoleransi.
Kegiatan ini dihadiri Kasubdit IV Ditintelkam Polda Jateng AKBP Muh Imron. Adapun narasumber yang dihadirkan, di antaranya, Ahmad Supriyanto dari Yayasan Persadani dan Anggota KPU Kabupaten Purworejo Abdul Aziz.
“Pemahaman radikalisme sebetulnya ditanamkan ke siapa saja, tidak mengenal laki-laki atau perempuan dan tidak ada batasan umur. Dewasa ini sudah melalui media sosial, kalau dulu melalui kajian-kajian,” ucap Ahmad Supriyanto, yang juga eks napiter.
Menurutnya, penanaman paham radikal itu masih terus dilakukan, media sosial dengan algoritma memudahkan untuk menjaring anggota. Banyak sekali akun-akun yang masih aktif bergerak di atas ma’had (jalan) radikal.
“Radikalisme dan paham intoleran itu akan mencari dan melihat potensi calon anggotanya, intinya harus bijak dalam memahami informasi, tabayun,” ujarnya.
Anggota KPU Purworejo Abdul Aziz mengapresiasi langkah Polda Jateng dalam mencegah paham radikalisme dan intoleran melalui kegiatan dialog kebangsaan. Momentumnya juga dinilai cukup tepat menjelang Pemilu 2024.
“Kalangan pemuda harus jeli dan jangan menelan mentah-mentah ketika mendapat informasi atau bujukan yang mengarah ke radikalisme, benar tadi disampaikan, penting sekali tabayun,” ucapnya.
Ditambahkan, terkait tahapan Pemilu 2024, saat ini daftar calon tetap (DCT) tengah diajukan untuk penggandaan atau pengadaan logistik, tahapan kampanye akan dimulai tanggal 28 November 2023.
“Harapan kami kegiatan ini juga berdampak positif terhadap partisipasi pemilih, pemilih pemula jangan apatis dengan politik, ikuti tahapan yang ada, tentukan pilihan pemimpin yang memang berintegritas, sesuai dengan hati nurani masing-masing,” imbuhnya.