Ternate – Polri terus berupaya menekan paham radikal di seluruh Tanah Air. Salah satu daerah yang menjadi perhatian terkait radikalisme yakni di Ternate, Maluku Utara.
Di Ternate, paham radikal mendapat perhatian khusus dari kepolisian setempat. Menggandeng tokoh agama dan pemuda, Polisi tak henti memantau perkembangan paham radikal yang biasanya berkembang di kalangan anak muda ini.
“Memang kami telah petakan. Namun, sejauh ini memang masih dalam tahap pikiran. Masih preventif sifatnya, belum hidup sebagai sebuah sel organisasi,” ucap Wakapolres Ternate Kompol Jufri Dukomalamo di Mapolres Ternate, Maluku Utara, demikian seperti dikutip Kumparan.com, Selasa (23/10).
Di sisi lain, Ketua Rais Aam Nahdlatul Ulama Maluku Utara Adam Ma’rus menjelaskan, kebanyakan paham radikal hidup dan berkembang di beberapa kampus di Ternate.
“Jadi bisa dari buku, bisa dari social media yang diterima oleh anak muda dan mahasiswa. Mereka kan berpikiran bebas. Nah, cara mereka menangkap itu yang harus kita perhatikan,” jelas Ma’rus.
Untuk menangkal paham radikalisme di kampus-kampus, Ma’rus dan pihaknya tak sendirian. Mereka dibantu oleh Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sahroni Hito dan jajarannya, dengan berperan sebagai penyedia wadah bagi para pemuda untuk menyalurkan kreativitasnya.
“Jadi kami galang pemuda dengan menyediakan wadah bagi komunitas-komunitas. Kurang lebih ada 30 komunitas yang kerap kami ajak mengadakan kegiatan bersama,” kata Sahroni.
Sahroni mengungkapkan beragam komunitas pemuda Ternate terbentuk, mulai dari musik bergenre rap hingga pecinta bambu. Pembentukan komunitas-sebagai wadah pemuda dinilai efektif untuk menekan radikalisme.
“Akhirnya memang belum ditemukan paham radikalisme di pulau Ternate,” pungkasnya.