Semarang – Cegah pemahaman radikalisme, Divisi Humas Polri bertemu
dengan sejumlah mantan narapidana terorisme (napiter) di Semarang,
Rabu (8/11/2023).
Selain dengan napiter, tim dari Divisi Humas Polr yang dipimpin Kabag
Penum, Kombes Pol Dr Nurul Azizah juga bertemu tokoh masyarakat yang
berlangsung di Markas Polres Semarang.
Nurul Azizah menuturkan, penyebaran paham radikalisme di kalangan
masyarakat, bukan hanya menjadi tanggung jawab jajaran Kepolisian
namun harus melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
Nurul Azizah mengucapkan terimakasih kepada semua pihak dalam kegiatan
Silaturahmi Kamtibmas kali ini.
“Harapan kami, Polri sebagai penegak hukum dan penghubung antara
masyarakat dan hukum, kami siap sedia membantu mencegah dan memerangi
paham radikalisme,” kata Nurul Azizah dalam keterangannya dikutip
Tribunnews, Rabu (8/11) .
Dalam kegiatan tersebut, Kombes Pol Dr Nurul Azizah bertemu mantan
narapidana teroris Ustaz Nassir Abbas dan Ustaz Puji.
Kapolres Semarang, AKBP Achmad Oka Mahendra menyampaikan, kegiatan
yang dilakukan sangat penting untuk menjaga Kamtibmas menjadi
kondusif.
“Tema yang diangkat tentang Kegiatan kontra-radikal yaitu ‘Terorisme
Musuh Kita Bersama’.
Dimana penyebaran paham radikalisme saat ini masih ada di tengah
masyarakat, kegiatan ini penting dilakukan agar situasi kamtibmas
dapat kondusif,” kata Kapolres.
Sementara, mantan napiter, Ustaz Nassir Abbas menuturkan,dalam agama
Islam mengajarkan akan arti toleransi dan cinta damai, tidak
diperbolehkan melakukan kekerasan kepada sesama manusia meskipun beda
keyakinan.
“Pada dasarnya paham Radikalisme sudah ada sejak kemerdekaan Negara
Republik Indonesia.
Dimana DI/TII pimpinan Karto Suwiryo menghendaki setelah merdeka dan
ditahun 1949 Indonesia menjadi negara Islam dan masih ada kelompok
yang berpaham radikalisme.
Oeh karena itu, perlu pemahaman bahwa negara Indonesia itu berdasarkan
Pancasila yang menghargai perbedaan,” Ungkap Ustaz Nassir.