Cegah Radikalisme dan Terorisme, Pemprov Kalteng Galakkan Salat Subuh Berjamaah Hadirkan Gus Najih dan Eks Napiter Sofyan Tsauri

Cegah Radikalisme dan Terorisme, Pemprov Kalteng Galakkan Salat Subuh Berjamaah Hadirkan Gus Najih dan Eks Napiter Sofyan Tsauri

Palangka Raya – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah
(Kalteng) menggalakkan Salat Subuh Berjamaah keliling. Gerakan itu
sebagai bagian dari upaya pencegahan penyebaran radikalisme dan
terorisme.

Sekretaris Daerah (Sekda) Prov. Kalteng H. Nuryakin wakili Gubernur
ikuti Salat Subuh Berjamaah sekaligus Tausiyah Keagamaan yang
dilaksanakan di Masjid Nurul Islam Palangka Raya, Rabu (15/11/2023).
Tausiyah berupa dialog interaktif tersebut dalam rangka pencegahan
paparan radikal terorisme, yang mengusung tema “Berjihad di Negeri
Damai”. Kegiatan ini juga menghadirkan Sekretaris BPET MUI Dr.
Muhammad Najih Arromadloni dan mantan narapidana terorisme Ustadz
Sofyan Tsauri

Saat membacakan sambutan tertulis Gubernur, Sekda mengatakan saat ini
masyarakat Indonesia termasuk Kalteng sudah semakin bangkit dengan
ditandai pulihnya aktivitas kehidupan masyarakat, pelayanan publik
meningkat, dan semakin membaiknya kehidupan ekonomi masyarakat.

“Pada saat yang sama, bangsa Indonesia juga masih dihadapkan pada
persoalan radikalisme terorisme yang masih mengganggu kebangkitan
aktivitas sosial masyarakat,” ujarnya.

Sebagai warga negara Indonesia yang baik, kata Sekda, memelihara dan
mengamalkan ajaran agama dan Ideologi bangsa merupakan dua hal yang
seyogyanya berjalan seiring menuju jalan yang sama, karena bangsa ini
dibangun atas dasar nilai-nilai luhur religius, sosial, dan
nilai-nilai budaya yang berkembang dalam bingkai Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).

“Kalau di saat negara mengalami perang, sangat mudah membedakan siapa
kawan siapa lawan, medan jihadnya jelas, siapa yang harus kita hadapi.
Di negara damai ini, Pemerintah Daerah memiliki medan jihad tersendiri
sesuai dengan tugas dan kewenangannya, yaitu berupaya memerangi
kemiskinan, kebodohan, kelaparan, berkoordinasi dengan aparat setempat
untuk menjamin keamanan dan ketertiban umum agar kita beraktivitas
bisa dengan nyaman tanpa ada gangguan atau rasa takut,” jelasnya.

Ia menambahkan, keterlibatan berbagai pihak dalam menangani masalah
radikalisme dan terorisme ini sangat diharapkan. Tujuannya yaitu untuk
mempersempit ruang gerak radikalisme dan terorisme.

“Saya sangat mendukung keterlibatan seluruh elemen masyarakat termasuk
para pendidik untuk bersama-sama menguatkan barisan dalam melawan
paham-paham radikal yang dapat menghancurkan Bangsa dan Negara
Indonesia. Semoga kegiatan ini membawa manfaat, dampak yang baik, dan
tentu menjadi harapan kita semua, Kalimantan Tengah dengan falsafah
Huma Betang ini selalu terpelihara situasi yang kondusif, aman dan
tertib,” pungkasnya.

Sementara Ustadz Muhammad Najih Arronadloni dan Ustadz Sofyan Tsauri
menyampaikan tentang permasalahan yang ada di Palestina dan
sekitarnya, dan negara-negara Islam saat ini kurang bersatu.

“Kita harus bersyukur karena umat Islam di Indonesia mendapatkan
kemudahan dalam beribadah. Indonesia adalah negara warisan para ulama,
dengan kita merawat dan menjaga negara kita maka sama saja kita
menjaga negara warisan ulama,” ucap Gus Najih, panggilan karibnya.

Ia menekankan, bela negara dan bela agama adalah dua hal yang tidak
bisa terpisahkan. “Jihad bukan hanya perang tetapi juga kerja keras
yang mendatangkan kebaikan,” imbuhnya.

Sementara itu, Ustadz Sofyan Tsauri mengingatkan agar kita harus
berhati-hati terhadap kelompok-kelompok jihad Khilafah (sebuah bentuk
pemerintahan di bawah naungan kekuasaan yang lebih besar bercorak
Islam) yang kelihatannya berjuang untuk umat Islam, namun kenyataannya
membahayakan umat Islam.

“Jika berjihad di negeri damai harus belajar Islam yang baik, untuk
itu kita harus hati-hati terhadap kelompok yang memecahbelah bangsa
dan negara kita. Jangan mudah percaya dan jangan sampai salah memilih
sekolah untuk anak-anak kita, karena jika salah memilih maka bisa
didoktrin mulai dari intoleransi, radikal, sampai level yang tinggi
lagi, yang akhirnya bisa memudharatkan umat Islam itu sendiri,”
pesannya.

Nampak hadir Asisten Administrasi Umum Setda Prov. Kalteng Sri
Suwanto, Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Kemasyarakatan dan SDM
Suhaemi, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Kalteng H. Noor
Fahmi, Kepala Perangkat Daerah Lingkup Prov. Kalteng, perwakilan unsur
Forkopimda, para Alim Ulama, Tokoh Agama, Ustadz/Ustadzah serta jamaah
Masjid Nurul Islam. (Rkh/Foto:Iksan).