Sekadau – Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU), dan Ikatan Pelajar Perempuan Nahdatul Ulama (IPPNU) bersama Forum Peduli Ibu Pertiwi (FPIP) Kalimantan Barat, menggelar dialog interaktif dengan tema “Literasi Digital Cegah Paham Radikalisme dan Terorisme di kalangan Pemuda” di Radio Dermaga Sekadau, Kalbar, Jumat (27/3/2020).
Hadir dalam dialog itu Kejaksaan Negeri Sekadau, Kepolisian Resor Sekadau, Kesbangpol, PCNU, KONI serta Panitia kegiatan.
Dikutip dari tribunnews.com, Kejari Sekadau Andri Irawan menyebut pada dasarnya radikalisme tidak terkait dengan agama, namun lebih pada Ideologi dan Politik.
Menurutnya radikalisme adalah embrio dari terorisme yang dalam penerapannya mengunakan cara – cara ekstrim. “Sedangkan strategi Pemerintah mencegah radikalisme dikatakan Kejari adalah dengan melakukan kontra radikalisasi dan deradiakalisasi,” paparnya
Sementara itu, Kasat Binmas Polres Sekadau IPTU Masdar menyebut para pelajar merupakan kaum yang rentan akan masuknya paham radikalisme dan terorime.
Masdar mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama memerangi paham radikal dan terorisme “Di Kabupaten Sekadau belum ditemukan paham radikalisme dan terorisme, meski demikian, diajak kepada semua pihak untuk memerangi embrio terorisme dan radikalisme,” tukasnya.
Dialog tersebut juga disiarkan secara langsung oleh Radio Dermaga.